Presiden KSPSI: Jangan Percaya Hoax Aksi May Day Akan Rusuh
Hari Buruh Internasional atau May Day diperingati setiap 1 Mei. Peringatan serupa juga digelar di Negara Indonesia.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari Buruh Internasional atau May Day diperingati setiap 1 Mei. Peringatan serupa juga digelar di Negara Indonesia.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea memastikan aksi May Day di Indonesia akan berjalan damai dan aman seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Jadi, May Day akan berjalan damai dan aman. Dan terkait adanya isu aksi May Day akan rusuh itu Hoax," kata dia, dalam keterangannya, Selasa (30/4/2019).
Dia menegaskan, buruh menuntut kepada pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan. Setidaknya terdapat tiga poin yang menjadi dasar tuntutan.
Baca: UPDATE Real Count KPU Jokowi Vs Prabowo Rabu 1 Mei 2019 07.00 WIB: Data 30 Wilayah Sudah di Atas 50%
Baca: 5 Hari Disekap di Hotel dan Dinodai Oknum PNS, Gadis 14 Tahun Ini Tak Kenali Ibunya Sendiri
Baca: Ombudsman: Banyaknya Petugas KPPS yang Gugur Itu Kesalahan Negara
Tuntutan pertama, revisi PP 78/2015 Soal Pengupahan. Untuk tuntutan pertama ini, kata dia, pemerintah sudah merespon dengan menerima Presiden-Presiden Konfederasi Buruh Indonesia.
Tuntutan kedua, meminta Presiden Jokowi untuk menginstruksikan Kapolri membentuk Unit Pidana Perburuhan di Kepolisian Untuk Menegakkan Hukum Yang Adil Untuk Tegak nya Hak Hak Buruh.
"Kapolri langsung merespon dengan sangat baik dan tepat tgl 1 Mei akan diresmikan Unit Pidana Perburuhan. Ini sejarah luar biasa untuk perjuangan buruh," kata dia.
Tuntutan ketiga, untuk setiap kawasan industri menyiapkan tempat penitipan anak untuk buruh wanita. Dia menilai, pemerintah sudah berupaya merealisasikan tuntutan itu.
"Direspon positif Presiden Jokowi yang dalam waktu dekat akan mengeluarkan kebijakan mewajibkan kawasan-kawasan industri menyiapkan tempat penitipan anak," ujarnya.
Menyikapi tiga tuntutan itu, dia menambahkan, Presiden-Presiden Konfederasi Buruh Indonesia sepakat membentuk Team Bersama Untuk membahas Tuntutan-Tuntuan Buruh.
"Kami berharap masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan Wa (WhatsApp,-red) berantai yang berisi aksi May Day berpotensi rusuh," tambahnya.