Rekam Biometrik di Dalam Negeri Menguntungkan Calon Jamaah Haji dan Umrah
Biometri tetap wajib bagi siapa saja yang ingin berkunjung ke Saudi Arabia, termasuk jamaah haji dan umrah
Editor: Eko Sutriyanto
Hal ini tentunya akan menimbulkan ketidaknyaman di tengah akses komunikasi dan fasilitas umum seperti toilet yang sangat terbatas. Hal ini berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan yang bisa mengganggu kelancara pelaksanaan ibadah haji atau umrah.
Calon jamaah haji atau umrah yang sempat dihubungi sangat mendukung pelaksanaan rekam biometrik di dalam negeri dengan membertimbangkan berbagai ketidakpastian yang mungkin dihadapi mereka di tanah suci.
"Meskipun rekam biometrik tidak menjadi syarat visa, tapi rekam biometrik tetap menjadi syarat wajib untuk masuk ke Saudi Arabia. Jadi menurut saya melakukan rekam biometrik di Indonesia tetap menjadi opsi terbaik bagi calon jamaah haji dan umrah,” kata Benny, calon jamaah haji 2019 asal Banda Aceh.
“Berdasarkan pengalaman saya sendiri, perekaman biometrik di sini dilakukan di lokasi yang dekat dengan kafe dan restoran. Jadi kalaupun harus antri, tetap nyaman. Mengantri untuk rekam biometrik sebelum gerbang imigrasi di bandara Saudi Arabia mana bisa diselingi dengan makan atau minum kopi?" imbuh Benny.
Berdasarkan data pemerintah Saudi Arabia, kunjungan ke Saudi Arabia termasuk haji dan umrah diperkirakan akan mencapai 23,3 juta pada 2023.
Jumlah jamaah haji dan umrah akan naik hampir dua kali lipat pada 2030 menjadi 30 juta.
Hal ini akan menjadi tantangan besar bagi otoritas bandara dan imigrasi Saudi Arabia s jika rekam biometrik dilakukan setelah ketibaan di sana.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.