8 Terduga Teroris Ditangkap di Bitung, Bekasi, dan Tegal: Begini Keterlibatan dan Rencana Aksinya
8 terduga teroris ditangkap Densus 88 di wilayah Bekasi Jawa Barat, Bitung Sulawesi Utara, dan Tegal Jawa tengah.
Penulis: Adi Suhendi
SL kemudian melarikan diri ke Papua untuk melakukan latihan dan membentuk sel teroris baru.
Dari sana, SL membagi dua kelompoknya.
Pertama untuk menuju Bekasi dan kedua untuk bergabung dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora di Poso.
"Kemudian mereka lari ke Papua, membentuk sel di Papua, mereka membentuk 2 sel. Pertama menuju ke Bekasi, kemudian kelompok kedua akan bergabung ke Poso," kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (6/5/2019).
SL diketahui sebagai pimpinan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Lampung.
Baca: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris Jamaah Ansharut Daulah, Satu di Tegal, Dua di Bekasi
Kelompok yang dipimpin SL merupakan jaringan terstruktur dan gerakannya sudah termonitor sejak 2014.
Kelompok SL ini berbaiat kepada Pimpinan JAD Indonesia, Oman Abdurrahman
SL pun terlibat dalam sejumlah aksi terorisme yang terjadi di Indonesia.
Pada 2017, SL mengikuti pertemuan di Lamongan untuk melancarkan aksi di Jakarta khususnya terkait peristiwa bom Thamrin.
Kemudian, peran dari AN dan MC dalam kelompok tersebut adalah menyembunyikan SL.
Sementara 3 terduga teroris lain MI, IF alias Samuel, dan T merupakan anggota JAD yang dipimpina SL
IF alias Samuel diketahui memiliki kemampuan merakit bom yang lebih senior," kata dia.
Dalam penyergapan tersebut, T tewas saat dilakukan penangkapan.
Dedi mengatakan yang bersangkutan sempat diberikan tembakan terukur lantaran melawan dan akan melempar bom saat akan ditangkap.