Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kata Sandiaga Soal Kasus Pria Ancam Penggal Kepala Jokowi

Sandiaga mengimbau di bulan ramadan ini para pendukung dan relawannya menyampaikan ungkapan yang menyejukkan.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sanusi
zoom-in Kata Sandiaga Soal Kasus Pria Ancam Penggal Kepala Jokowi
Tribunnews.com/ Rizal Bomantama
Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno saat ditemui di Rumah Siap Kerja, Jalan Wijaya I Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2019). 

Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)- KH Maruf Amin mengapresiasi kinerja Polri berhasil menangkap HS, pria yang mengancam memenggal Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kami berharap pihak kepolisian untuk menindaknya sesuai dengan hukum yang berlaku," kata Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily kepada Tribunnews.com, Minggu (12/5/2019).

HS, oknum peserta demonstrasi di depan Bawaslu, Jumat (10/5/219) lalu menyampaikan ancaman kekerasan terhadap keselamatan Presiden.

Hal itu terlihat dalam video yang viral dimana ada seorang pemuda berkopiah hitam dan berbaju coklat selaku peserta aksi berteriak dengan jelas dan lantang mengancam siap memenggal kepala Presiden Jokowi.

Bahkan ancaman tersebut dia sampaikan dengan mimik dan gesture yang serius lewat sebuah niat yang ia janjikan secara terbuka.

Sosok pemuda dalam video viral berjaket coklat itu, kini diamankan Polisi.
Sosok pemuda dalam video viral berjaket coklat itu, kini diamankan Polisi. (Twitter @yusuf_dumdum)

Walaupun dia yakin Jokowi akan memaafkan orang tersebut, menurut Ace, penegak hukum harus bertindak untuk memberikan efek jera.

"Harus diberikan hukuman yang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Langkah ini dilakukan agar siapapun kita tidak boleh mengumbar kebencian yang berlebihan," katanya.

Untuk itu, TKN sangat menyayangkan jika ada orang yang menyampaikan kata-kata yang sangat tidak etis di bulan Ramadan.  Apalagi itu diucapkan orang yang mengaku beragama.

"Dimana letak akhlak mereka sebagai orang yang mengaku beragama tetapi berkata kebencian dan menghalalkan untuk membunuh. Apalagi menggunakan istilah “memenggal kepala” dan disandingkan dengan kata “demi Allah”. Nyata dan jelas sekali bahwa itu kata-kata kebencian," ucap ketua DPP Golkar ini.

Berita Rekomendasi

Terlepas dari apapun, tegas anggota DPR RI ini, Jokowi adalah Presiden Republik Indonesia.

Sehingga semua pihak harus menghormatinya sebagai simbol negara.

Ia pun yakin perilaku seperti itu karena ada pihak-pihak yang selalu memprovokasi dan memanas-manasi pendukungnya untuk tetap bersikap anti-Jokowi secara berlebihan.

"Sebaiknya, siapapun itu termasuk BPN, agar jangan terus memanas-manasi para pendukungnya agar jangan berlebihan dalam merawat militansi pendukungnya dengan kebencian seperti itu," katanya.

Dia berpesan agar menjaga kesucian Ramadan dalam suasana persaudaraan dan kedamaian.

"Kita jaga kata-kata kita agar jangan menghasut rakyat dengan opini-opini yang memanaskan situasi. Soal hasil pemilu, kita tunggu hingga 22 Mei ini. Walaupun kami yakin tidak akan jauh berbeda dengan hasil hitung cepat dan real count yang kami punya, yaitu pasangan Jokowi-Kiai Ma’ruf yang menang," ujarnya.


Ditangkap di Bogor

Dikutip dari kompas.com, Kabid Humas Polda Metri Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, HS, pria yang ditangkap karena mengancam memenggal Presiden Joko Widodo, dikenakan pasal makar karena dianggap mengancam keamanan negara.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas