KPU Terima Tantangan BPN Prabowo-Sandiaga untuk Diaudit IT Forensik
Menanggapinya, Komisioner KPU RI Hasyim Asyari mengaku pihaknya siap untuk di audit. Apalagi sedari awal Situng mereka juga sudah pernah diaudit
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga menantang mengaudit Situng milik KPU RI.
Sebab, mereka berpandangan Situng tersebut penuh masalah, khususnya yang merugikan kubu paslon Prabowo-Sandiaga.
Baca: Demokrat Tak Sejalan dengan Prabowo soal Tolak Penghitungan Suara Pilpres di KPU
Menanggapinya, Komisioner KPU RI Hasyim Asyari mengaku pihaknya siap untuk di audit.
Apalagi sedari awal Situng mereka juga sudah pernah diaudit.
"Kami siap. Sejak awal kita memang sudah di audit," terang Hasyim di KPU RI, Jakarta Pusat, Rabu (15/5/2019).
Ia juga mengatakan, beberapa kali KPU sudah memenuhi protes keberatan dari kubu BPN, terutama soal kesalahan input data formulir C1 ke Situng.
Bila BPN ternyata memiliki temuan baru soal kesalahan data Situng, KPU siap untuk kembali mengklarifikasi permasalahan tersebut.
Lanjut Hasyim, KPU mengingatkan kepada BPN Prabowo-Sandiaga untuk menyampaikan dugaan kesalahan input dara Situng tersebut lebih dulu.
Baru kemudian data versi BPN dan KPU dicocokkan.
Ia juga mengimbau agar BPN Prabowo-Sandiaga mengikuti proses rekapitulasi suara tingkat nasional yang hingga kini masih terus berlangsung.
"Segala macam hal keberatan, data, disampaikan ke KPU. KPU siap untuk diklarifikasi. Sejak awal sudah berkali-kali diajukan dan diurus. Disampaikan ke KPU, nanti kita saling cek (data) aja. Kan rekapitulasi yang manual juga berjalan. Saya kira begitu," katanya.
Sebelumnya, BPN Prabowo-Sandiaga menolak hasil rekapitulasi suara tingkat nasional yang saat ini tengah dikerjakan KPU RI.
Lewat tim pakar IT Laode Kamaluddin, BPN memaparkan hasil penghitungan internal Pemilu Presiden 2019.