Rumah Menteri Basuki Akan Digusur untuk Proyek Tol Becakayu, Tak Diceritakan ke Publik
Rumah Menteri Basuki Akan Digusur untuk Tol Becakayu, Ditinggali Sejak 1990 Tak Diceritakan ke Publik
Editor: Suut Amdani
Ditanya apakah sudah ada nominal ganti rugi menyusul tanahnya terimbas proyek Tol Becakayu seksi IIB, Basuki mengakui belum ada.
Dengan keputusan tersebut, Basuki pun mengikhlaskan jika rumahnya harus dibebaskan. "Ya sudah terusin, karena itu mungkin jalur yang optimal," uca dia.
Hanya 15 meter
Rumah Basuki dekat dengan Rumah Sakit Mitra Keluarga di Bekasi Timur. Posisi rumahnya berada di barisan paling depan.
Kompleks Perumahan Pengairan PU Rawa Semut dibangun medio 1990-an. Saat ini kompleks tersebut banyak dihuni pensiunan pegawai Kementerian PUPR.
Helmi, Ketua RT setempat, mengatakan di kompleks tersebut ada 78 kepala keluarga. Ada juga sejumlah rumah yang dikontrakkan.
Baca: Tenaga Konstruksi Bersertifikat Masih Sulit Cari Kerja, Menteri Basuki Minta Lapor ke LPJK
"Walaupun ini Kompleks Pengairan tapi sudah bersertifikat semua ini," sambung Helmi.
Menurut Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaya, dari bibir Kalimalang ke pagar rumah pribadi Menteri Basuki berjarak 15 meter.
Sedangkan trase jalan Tol Becakayu membutuhkan 24 sampai 25 meter. "Jadi rumah beliau masuk dalam area yang dibebaskan," ungkap Endra.
Dikatakan dia, pembebasan tanah untuk seksi IIB sepanjang tujuh kilometer kemungkinan dimulai awal tahun 2020.
Berperan bangun kompleks
Tampak depan rumah Basuki berpagar minimalis warna hitam, asri dengan pepohonan, dan sejumlah tanaman hias di pelataran rumah.
Bangunan rumah milik Basuki didominasi dengan warna abu-abu dan hitam, genting merah serta kusen pintu cokelat terang.
Helmi membenarkan Basuki dan keluarganya tidak lagi menghuni rumah itu setelah menjabat Menteri PUPR pada 2014.