Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kader Bangsa: Komitmen Anak Muda Untuk Ikut Membangun Indonesia

Hal inilah yang menjadi fokus perhatian pendiri dan koordinator Perkumpulan Kader Bangsa, Dimas Oky Nugroho.

Editor: Content Writer
zoom-in Kader Bangsa: Komitmen Anak Muda Untuk Ikut Membangun Indonesia
dok. Kader Bangsa
Indonesian Young Leaders Exchange Program (IYLEP) 

Awalnya adalah sebuah kegundahan terkait proses rekrutmen kepemimpinan di era reformasi yang dinilai terlalu eksklusif dan partisan. Ada kebutuhan untuk memperbaiki kualitas demokrasi dengan mempersiapkan aktor-aktor kepemimpinan yang baik, inovatif dan bersih.

Hal ini muncul dalam berbagai dialog publik maupun diskusi informal sejumlah anak muda yang kebanyakan berlatar belakang akademisi dan aktivis masyarakat sipil dari berbagai daerah.

Kemunculan media sosial seperti facebook memperkuat intensitas diskusi-diskusi para intelektual muda ini terkait dengan agenda masa depan Indonesia dan apa yang bisa mereka kontribusikan.

Keresahan tersebut kemudian menghadirkan sebuah gagasan model pelatihan kepemimpinan anak muda yang tidak old school dan tidak formal agar sesuai dengan semangat anak muda dan tantangan zaman.

Hal inilah yang menjadi fokus perhatian pendiri dan koordinator Perkumpulan Kader Bangsa, Dimas Oky Nugroho.

Pada tahun 2011, di sela-sela kesibukannya melakukan penelitian di Indonesia untuk keperluan penulisan disertasi S3-nya di University New South Wales (UNSW) Sydney, ia bertemu dan berdiskusi dengan berbagai jaringan intelektual, tokoh dan komunitas muda.

Dimas kemudian menggagas program pelatihan kepemimpinan anak muda bernama Kader Bangsa Fellowship Program (KBFP) di Jakarta.

BERITA REKOMENDASI

Inti dari gagasan program pelatihan Kader Bangsa ini adalah menjembatani tokoh-tokoh senior dengan generasi muda serta para praktisi dan akademisi masyarakat sipil untuk membahas pengalaman dan best practices kepemimpinan publik di Indonesia secara historis, objektif dan kritis.

Kemudian selanjutnya terbangun jejaring kepemimpinan anak muda yang lebih inklusif dan kontributif untuk penguatan demokrasi, kesejahteraan sosial serta produktivitas anak muda.

Hampir semua organisasi sosial atau lembaga kepemudaan sebenarnya telah memiliki platform pelatihan kepemimpinannya sendiri-sendiri. Namun pesertanya kerap berasal dari atau diperuntukkan khusus kepada kelompoknya sendiri dan karenanya jarang berhasil membaurkan lintas kelompok.

Sebagai negara kebangsaan yang menghargai kemajemukan tapi mengupayakan persatuan maka model pelatihan yang mampu merangkul seluruh elemen anak muda Indonesia dari berbagai latar belakang menjadi prioritas untuk dihadirkan.

Beberapa model pelatihan kepemimpinan kekinian yang ada saat ini juga dinilai terlalu terkonsentrasi pada minat yang terlalu sektoral, semisal kewirausahaan, startup, IT atau sektor ekonomi kreatif.

Belum ada pelatihan kepemimpinan anak muda yang lebih mendekatkan mereka pada isu-isu kebangsaan, kewargaan dan kenegaraan secara lebih strategis.

Lemhannas (Lembaga Pertahanan Nasional) atau lembaga-lembaga pemerintah lain sesungguhnya juga melakukan peran pendidikan kewarganegaraan, kepemimpinan dan kebangsaan. Namun segmennya tentunya lebih menyasar pejabat negara atau elite masyarakat.

KBFP merupakan program pelatihan singkat dengan kombinasi pendekatan yang dinamis antara model seminar, audiensi tokoh dan dialog serta outbond. Fokusnya adalah penguatan visi, kapasitas, karakter dan jaringan. Sejak tahun 2011 sampai saat ini KBFP telah melaksanakan delapan angkatan.

Alumninya saat ini mencapai lebih dari lima ratus pemimpin muda yang tersebar di seluruh Indonesia.

Mereka berkiprah mulai dari kepala daerah muda, anggota legislatif nasional maupun daerah, pengusaha muda, pemimpin ormas, aktivis lingkungan dan HAM, akademisi, rohaniawan, guru pesantren, budayawan, sutradara, dokter, pemimpin koperasi, jurnalis, blogger, penulis, pegiat IT, startup dan komunitas kreatif, perwira muda TNI/Polri, dan kepala desa.

Sementara audiensi tokoh antara lain pernah melibatkan nama-nama seperti Letjen TNI (Purn.) Agus Widjojo, almarhum Dr Muslim Abdurrahman, Jend. TNI (Purn.) Luhut Pandjaitan, Khofifah Indar Parawansa, Ir Joko Widodo, Prof Dr Mahfud MD, Susi Pudjiastuti, Airlangga Hartarto, Aburizal Bakrie, Dr Yudi Latif dan lain-lain.

Sementara mentor untuk pelatihan berasal dari tokoh-tokoh muda yang telah sukses berkiprah di berbagai profesi.

Sebagai bagian masyarakat sipil KBFP tentunya membutuhkan pembiayaan dalam menjalankan kegiatannya. Model pembiayaan yang dilakukan adalah kerja sama triple helix antara institusi masyarakat sipil, unsur pemerintah dan korporasi.

Hal inilah yang telah membantu pelaksanaan KBFP sampai angkatan delapan. Rencananya angkatan sembilan akan berlangsung September 2019 nanti.

Peserta dan alumni KBFP adalah anak muda potensial dari Aceh hingga Papua. Mereka diseleksi secara ketat melalui proses administrasi dan wawancara.

“Alhamdulillah, keberadaan KBFP telah membantu memunculkan anak-anak muda Indonesia yang kokoh pemahaman kebangsaannya, percaya diri dalam berkiprah, sekaligus memperkuat karakter dan solidaritas mereka secara positif dan demokratis. Semoga kontributif untuk pembangunan Indonesia”, ujar Dimas.

Pada April 2019, Perkumpulan Kader Bangsa menginisiasi program lainnya yakni pertukaran pemimpin muda bernama Indonesian Young Leaders Exchange Program (IYLEP).

IYLEP adalah program pertukaran anak muda yang berprestasi di komunitas dan daerahnya sekaligus pelatihan studi komparatif ke berbagai negara sahabat.

Program ini bertujuan untuk tidak hanya memperkuat visi kebangsaan tapi juga visi globalisasi. Menurut Dimas, “Tantangan kita hari ini di era digital dan milenial adalah untuk membangun rasa percaya diri, jangan minderan, membuka wawasan yang luas, merajut kerja sama yang inovatif agar anak muda bisa terlibat membangun negara-bangsanya, sekaligus berkiprah secara regional bahkan global”.

Angkatan pertama dilaksanakan di Singapura pada April lalu. Sebanyak 20 peserta dari berbagai daerah mendapatkan pelatihan kepemimpinan yang diisi oleh pakar atau ahli serta berkunjung ke sejumlah institusi akademik, sosial budaya, ekonomi kreatif, serta bertemu dengan sesama pemimpin muda di negara tersebut.

Peserta IYLEP Angkatan pertama juga mendapatkan materi tentang peran serta kaum muda untuk penguatan ASEAN yang dilaksanakan bersama KBRI Singapura.

Agenda ke depan, IYLEP Angkatan berikutnya akan dilaksanakan di Melbourne, Australia pada bulan Agustus mendatang. Sejumlah negara sahabat lainnya juga telah menghubungi untuk bekerja sama dalam program yang bermanfaat ini.

Dengan demikian, Dimas berharap, ke depannya, anak-anak muda Indonesia akan lebih kontributif dan unggul.

Ikut membangun dan memimpin Indonesia, serta berkiprah berprestasi dan berjejaring pada tataran internasional.

Sebagaimana yang dicita-citakan proklamator pendiri bangsa bahwa anak-anak muda kita harus berkarakter, berkapasitas dan bermental juara ikut mensejahterakan bangsa dan andil menciptakan perdamaian dunia.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas