Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi: Terduga Teroris di Bogor Punya Laboratorium Bom

Kepolisian mendalami aliran dana yang didapat oleh kelompok terduga teroris Pak Jenggot

Editor: Sanusi
zoom-in Polisi: Terduga Teroris di Bogor Punya Laboratorium Bom
Yudistira Wanne/Tribun Bogor
Densus 88 Anti Teror Polri hari ini menggelar olah TKP di kediaman terduga teroris beriniaial E alias AR di wilayah Kandang Roda, Naggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Sabtu (18/5/2019) pukul 08.30 WIB. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Karopemnas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo menuturkan tukang parkir terduga teroris Pak Jenggot yang ditangkap Densus 88 memiliki kemampuan merakit Bom berdaya ledak besar.

"Kemampuan E sama seperti kelompok JAD Lampung JAD Bekasi untuk merakit Bom dan kemampuan merakit bomnya jauh lebih tinggi dari saudara Amir di Bekasi," tuturnya.

Tak hanya itu, terduga teroris yang kesehariannya berprofesi sebagai juru parkir ini rupanya telah melakukan beragam ekperimen, termasuk memiliki laboratorium untuk membuat Bom.

"Berbagai senyawa telah mereka coba. Ia juga punya laboratorium untuk membuat Bom. Ini labnya dan alat ukurnya telah disiapkan Perangkat Bom, ada panci vakum, penanak nasi yang digunakan sebagai media Bom berdaya ledak tinggi," jelasnya.

Selain itu, Pak Jenggot beserta kelompoknya memang telah menyiapkan beberapa agenda peledakan, termasuk melakukan peledakan pada saat 22 Mei 2019 mendatang

Dedi Prasetyo mengatakan, enam Bom yang disita saat penangkapan akan diledakkan pada 22 Mei untuk menunjukkan eksistensi mereka kepada dunia internasional. Enam Bom tersebut memiliki daya ledak tinggi (high explosive).

 

"Sebut mereka thogut, yang dimaksud adalah kepolisian yang sedang saya jalankan tugas. Kemudian yang kedua adalah mereka akan menyasar kerumitan masa depan jika ada di tanggal 22 Mei di depan KPU. Mereka mengikuti dinamika perkembangan saat ini," ucapnya.

Berita Rekomendasi

Pecahan Kelompok JAD

Karopemnas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan terduga teroris Pak Jenggot yang ditangkap Densus 88 bukan berasal dari jaringan JAD

"Bahwa kelompok yang terungkap ini tentu berbeda dengan JAD Bekasi, JAD Lampung, JAD Jawa Tengah. Kelompok ini pecahan JAD tapi terbilang lebih militan," ucapnya.

Dedi Prasetyo menambahkan Pak Jenggot termasuk kelompok Virgi Abu Hamzah yang terbilang terstruktur dan militan.

 

"Kelompok ini jaringan terorisme yang terstruktur lebih dikenal namanya dengan Virgi Abu Hamzah. Pengikutnya Abu Hamzah, Abu Hamzah sendiri masih ada di Syiria dan kelompok ini memiliki rekam jejak aksi terorisme dengan cash yang terjadi, yang pertama ia melakuan serangan terorisme dengam sasaran adalah Mapolres Surakarta. Dan kelompok ini juga melakukan aksi-aksi di Indonesia, termasuk jejaringnya mereka adalah mujahidin Indonesia Timur kelompok Santoso yang ada di Poso. Kelompok ini terkoneksi kesana," jelasnya.

Berubah jadi sosok yang alim

Yus Arif Rahman (50), mengatakan, selama ini sifat Pak Jenggot berubah drastis setelah memiliki teman-teman baru yang kerap diajaknya ke rumah.

Halaman
123
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas