Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Para Demonstran dan Polisi Bubarkan Diri, Jalan MH Thamrin Mulai Dibuka

Polisi membubarkan diri setelah sebelumnya massa peserta aksi unjukrasa kecurangan Pemilu, membubarkan diri di depan kantor Bawaslu

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Para Demonstran dan Polisi Bubarkan Diri, Jalan MH Thamrin Mulai Dibuka
IST
Massa demonstran memprotes hasil Pemilu 2019 menunaikan shalat tarawih di Jl MH Thamrin, depan gedung Bawaslu, Selasa (21/5/2019). 

Polda Metro Jaya menyatakan telah menyiapkan skema pengamanan untuk mengantisipasi aksi massa pada Rabu (22/5/2019) besok.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan pengamanan sudah dilakukan sejak hari ini, Selasa (21/5/2019).

Baca: Larang Massa Aksi 22 Mei Menginap, Batas Toleransi Hanya Sampai Salat Tarawih

"Ya tentunya semuanya sudah kita antisipasi untuk kegiatan unjuk rasa. Personel juga sudah di lokasi. Kita berharap kegiatan itu dilakukan dengan baik," ujar Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (21/5/2019).

Pengunjuk rasa di depan Gedung Bawaslu RI melaksanakan salat tarawih berjamaah di Jl MH Thamrin, Jakarta, Selasa (21/5/2019) malam.
Pengunjuk rasa di depan Gedung Bawaslu RI melaksanakan salat tarawih berjamaah di Jl MH Thamrin, Jakarta, Selasa (21/5/2019) malam. (TRIBUNNEWS/DANANG TRIATMOJO)

Menurut Argo, sebanyak 50 ribu personel gabungan disiagakan mulai unsur TNI, Polri, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Sebanyak 50 ribu itu kita tempatkan di simbol-simbol negara, seperti KPU, Bawaslu, Istana Negara, DPR dan juga di sentra-senta ekonomi juga kita tempatkan," jelas Argo.

Polisi juga menyiapkan rekayasa lalu lintas di kawasan KPU dan Bawaslu yang sifatnya situasional.

"Yang terpenting bahwa namanya penyampaian pendapat itu tidak absolut artinya ada rambu-rambu ada yang mengatur yaitu UU 19 tahun 1998. Kemudian juga di sana ada yang harus ditaati. Misalnya tidak menggangu ketertiban umum," kata Argo.

Baca: TKN Jokowi Imbau Relawan Tak Kerahkan Massa Tandingan pada 22 Mei

BERITA REKOMENDASI

Sebelumnya, KPU telah menyelesaikan rekapitulasi nasional hasil Pilpres 2019. Hasilnya pasangan Joko Widodo dan Maruf Amin ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2019.

Jumlah suara sah Jokowi-Ma'ruf Amin 85.607.362 suara. Sementara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 68.650.239. 

Sejumlah Anggota Brimob mengamankan aksi damai di depan kantor Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019). Aksi tersebut dalam rangka menyikapi hasil rekapitulasi Pemilu 2019 yang telah diumumkan KPU. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sejumlah Anggota Brimob mengamankan aksi damai di depan kantor Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019). Aksi tersebut dalam rangka menyikapi hasil rekapitulasi Pemilu 2019 yang telah diumumkan KPU. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Titiek Soeharto

Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga sekaligus politisi Partai Berkarya Titiek Soeharto tampak berada di tengah kerumunan massa demonstran di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Selasa (21/5/2019).

Ia tampak dikerumuni sejumlah demonstran yang ingin berfoto bersamanya.

Baca: Amankan Aksi Demonstrasi 22 Mei, Polri-TNI Tidak Akan Gunakan Senjata Api dan Peluru Tajam


Titiek Soeharto melayani mereka berfoto satu per satu sambil mendengarkan keluh kesah mereka.

Ketika ditanya wartawan, ia mengungkapkan sejumlah keluhannya karena geraknya merasa dibatasi oleh blokade para petugas kepolisian yang menjaga aksi tersebut.

Bahkan ia mengaku harus meloncat pagar untuk bisa sampai ke tengah kerumunan massa tersebut.

"Saya disini menyambangi teman-teman yang ikut aksi damai ini. Mereka datang dari penjuru tanah air walaupun dicegat. Mereka cuma mau aksi damai. Tapi kok disambut sama polisi-polisi. Mbok ya kesanaan dikit gitu. saya di blokir tidak bisa lewat. Saya harus loncat pagar untuk masuk sini," kata Titiek di jalan MH Thamrin.

Titiek mengatakan keberadaannya di tengah demonstran adalah untuk berunjuk rasa dan memprotes hasil Pemilu 2019 yang ia nilai curang. 

Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto
Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto (Tribunnews.com/ Taufik Ismail)

"Pemilu ini banyak kecurangannya. Saya harap itu bisa diproses Bawaslu," kata Titiek. 

Ribuan demonstran yang berkumpul di sepanjang jalan MH Tahmrin depan kantor Badan Pengawas Pemilu tampak melanjutkan aksinya hingga lepas Magrib pada Selasa (21/5/2019) sekira pukul 18.20 WIB.

Tampak dari mereka berbuka puasa dengan beraneka makanan.

Tampak di sepanjang jalan tersebut para demonstran menikmati sejumlah menu antara lain nasi kebuli, kurma, nasi bungkus berisi ayam goreng dan sayur, roti, air mineral, dan menu lainnya.

Sejumlah pengunjuk rasa juga tampak menjalankan ibadah salat magrib berjamaah di bebrapa sisi jalan beralaskan kardus atau plastik berukuran lebar.

Sementara orator masih berteriak mengumandangkan yel-yelnya.

"Siap untuk bertahan?!" kata orator di atas mobil sound system.

Sejumlah massa melakukan aksi damai di depan kantor Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019). Aksi tersebut dalam rangka menyikapi hasil rekapitulasi Pemilu 2019 yang telah diumumkan KPU. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sejumlah massa melakukan aksi damai di depan kantor Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019). Aksi tersebut dalam rangka menyikapi hasil rekapitulasi Pemilu 2019 yang telah diumumkan KPU. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Siap!" kata massa yang duduk di tengah jalan MH Tahmrin sambil mengepalkan tangan ke atas.

Sementara itu petugas kepolisian berseragam tampak tengah berisitirahat dan berbuka puasa dengan nasi kotak di dalam kawat berduri depan kantor Bawaslu menuju arah Bundaran HI.

Petugas lainnya juga tampak tengah beristirahat di tengah jalan MH Thamrin menuju Bundadan HI.

Para petugas kepolisian yang mengenakan tameng dan body protector lengkap membentuk blokade manusia di jalan MH Thamrin menuju arah Bundaran HI.

Blokade kawat berduri masih terpasang mengelilingi area Kantor Bawaslu.

Baca: Massa di Bawaslu : Banyak Pemilih Tuyul Gelembungkan Suara Paslon

Hingga pukul 18.36 WIB belum ada tanda massa akan membubarkan diri.

Dari orasi terdengar, para demonstran tersebut menilai telah terjadi kecurangan pada Pemilu 2019 dan menuntut Bawaslu agar memproses kecurangan tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas