Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bila Jokowi dan Prabowo Bertemu, Keakuran Mereka Dapat Diikuti Para Pengikutnya

Keakuran inilah, menurut dia, yang diharapkan dapat merembes hingga akar rumput dua kubu yang selama Pilpres lalu saling berhadap-hadapan.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Bila Jokowi dan Prabowo Bertemu, Keakuran Mereka Dapat Diikuti Para Pengikutnya
TRIBUN/DANY PERMANA
Massa aksi menunjukan peluru yang ditemukannya usai terlibat bentrokan dengan aparat Kepolisian di kawasan Slipi, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019). Massa aksi pendukung salah satu pasangan capres yang sebelumnya berunjuk rasa di depan Bawaslu, menyerang Asrama Brimob Petamburan dan membakar beberapa kendaraan. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Keinginan Joko Widodo (Jokowi) untuk bertemu rivalnya Prabowo Subianto harus dimaknai sebagai upaya seorang negarawan untuk menunjukkan pada para pengikutnya bahwa mereka akur.

Demikian disampaikan pengamat politik, Leo Agustino kepada Tribunnews.com, guna menanggapi keinginan Jokowi untuk bertemu Prabowo.

Apalagi rencana untuk bertemu Ketua Umum Partai Gerindra itu bahkan sudah muncul sejak usai pemungutan suara 17 April 2019. Tapi sanyangnya hingga kini masih belum bisa ketemu.

"Sebagai sebuah negara besar seperti Indonesia, negara ini harus dibangun oleh orang-orang berjiwa dan berpikiran besar," ujar Leo Agustino kepada Tribunnews.com, Rabu (22/5/2019).

Keakuran inilah, menurut dia, yang diharapkan dapat merembes hingga akar rumput dua kubu yang selama Pilpres lalu saling berhadap-hadapan.

Baca: Mulai Rabu Ini Pemerintah Batasi Fitur-fitur di Medsos dan Messaging System

"Karena kita tahu, persaingan Pilpres kali ini teramat keras sehingga menimbulkan polarisasi yang amat dalam terutama dalam konteks sosiopolitik di negara kita," jelas Leo Agustino.

Karena itu, menurut dia, seharusnya sambutan Jokowi diterima secara besar hati dan lapang dada oleh Prabowo.

Berita Rekomendasi

"Saya dan kita, saya pikir, tidak menghendaki polarisasi politik ini menjadi konflik di kemudian hari," ucapnya.

Dia menilai, cukup persaingan politik terjadi pada saat Pilpres berlangsung.

Setelah itu, semua anak bangsa bergandengan tangan kembali membangun kebhinekaan dengan benang persaudaraan. Dirajut dengan komunikasi yang saling menerima dan memahami.

"Apalagi di bulan suci ini kita bisa saling introspeksi bahwa kepentingan pribadi jauh banyak mudoratnya daripada kebaikannya," ucapnya.

Sejak 17 April Jokowi Sangat Ingin Bertemu Prabowo

Baca: Sudah 101 Orang Diduga Provokator Kerusuhan Ditangkap Polisi

Jokowi mengatakan, ia sangat ingin bertemu rivalnya Prabowo Subianto. Rencana untuk bertemu Ketua Umum Partai Gerindra itu bahkan sudah muncul sejak usai pemungutan suara 17 April 2019.

"Ya rencana kan sudah sejak awal, sejak 17 April sudah ada rencana, tapi belum ketemu," kata Jokowi usai menyampaikan pidato kemenangan di Kampung Deret, Tanah Tinggi, Jakarta, Selasa (21/5/2019).

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas