BPN Kritik Jokowi Tidak Berduka dan Ancam Bubarkan Komnas HAM
8 tewas itu jumlah yang banyak. Kami tidak lihat Pak Jokowi bela sungkawa. Ngakunya di Johor Baru 100 persen WNI.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandi, Andre Rosiade sangat menyayangkan atas sikap Presiden Jokowi yang tidak mengucapkan bela sungkawa atas tewasnya 8 orang ketika kericuhan aksi 22 Mei.
"8 tewas itu jumlah yang banyak. Kami tidak lihat Pak Jokowi bela sungkawa. Ngakunya di Johor Baru 100 persen WNI. Coba tanya Pak Jokowi, kok gak tergerak bela sungkawa," tuturnya dalam sebuah diskusi di kawasan Jakarta Pusat dengan tema : MK adalah Koentji, Sabtu (25/5/2019).
Tidak sampai disitu, Andre Rosiade juga menyoroti sikap Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) yang tidak bertindak atas tewasnya 8 orang.
Dia mengancam bakal membubarkan Komnas HAM.
"Komnas HAM terindikasi diam seribu bahasa, saya akan usulkan nanti di DPR kalau Komnas HAM mandul, kita bubarkan saja Komnas HAM," tegas Andre Rosiade
Baca: Blokir Medsos dan Akses Jalan, Politisi Gerindra Sebut Pemerintah Parno
Andre Rosiade menilai Komnas HAM sama sekali tidak bekerja ketika mengetahui adanya korban tewas sebanyak 8 orang saat kerusuhan pasca-aksi 22 Mei.
Melihat kondisi itu, tegas Andre, Komnas HAM harus langsung melakukan investigasi terhadap insiden tersebut.
"Apa gunanya sebagai Komisi Nasional HAM, tapi anda mandul. 8 orang tewas, ratusan terluka, ini harus diinvestigasi oleh Komnas HAM. Jangan sebagai lembaga yang duduk diam saja terima gaji buta dari rakyat, kalau memang anda tidak mampu, kami nanti di DPR akan mengusulkan dibubarkan saja," tambahnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.