Analisa Penembakan dalam Kerusuhan 22 Mei, Ditemukan Kejanggalan dari Luka Tembak
Hermawan Sulistyo mengungkapkan analisisnya terkait pelaku penembakan yang menyebabkan delapan orang tewas.
Editor: Fitriana Andriyani
TRIBUNNEWS.COM - Aksi 22 Mei yang beujung rusuh memakan sejumlah korban.
Delapan korban tewas akibat terkena tembakan, sebagaimana dilansir oleh Kompas.com.
Hingga kini pelaku penembakan dalam kerusuhan 22 Mei belum diketahui.
Kepala Pusat Kajian Keamanan Nasional (Puskamnas) Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (UBJ), Hermawan Sulistyo mengungkapkan analisisnya terkait pelaku penembakan yang menyebabkan delapan orang tewas.
Baca: Aktivitas Jual Beli di Pasar Tanah Abang dan Thamrin City Mulai Normal Pasca Kerusuhan 22 Mei
Baca: Pengakuan Andri Bibir, Perusuh 22 Mei yang Dikabarkan Tewas Usai Dipukuli Oknum Brimob
Hal tersebut disampaikan Hermawan Sulistyo dalam tayangan Kompas Petang yang diunggah di saluran Youtube KompasTV, Sabtu (25/5/2019).
Dalam pemaparannya, Hermawan Sulistyo mengungkapkan kejanggalan yang menurutnya terjadi pada korban.
Kejanggalan tersebut seperti posisi luka tembak, jumlah luka, dan identitas orang yang membawa korban ke rumah sakit.
Berdasarkan sejumlah kejanggalan tersebut, Hermawan Sulistyo menilai bukan polisi lah yang pihak yang bertanggung jawab atas luka tembakan tersebut.
Dari delapan korban tewas, kata Hermawan Sulistyo, tidak diketahui siapa orang yang mengantarkan korban tersebut ke rumah sakit.
Baca: Aksi 21-22 Mei, Argo: Ada Bagi Tugas Eksekutor Hingga Operator Medsos
Baca: Pengakuan Andri Bibir Penyuplai Batu dalam Aksi 22 Mei, Alasan dan Kronologi Penangkapan Terungkap
Menurutnya, tidak ada data satupun yang menyatakan siapa pengantarkan korban ke rumah sakit.
"Yang pertama, delapan orang yang mati itu sampai sekarang tidak ada data satupun di semua rumah sakit yang dikirim mayatnya yang bawa mayatnya itu siapa. Tidak ada datanya," ucap Hermawan.
Kemudian, kejanggalan yang lainnya adalah luka tembak yang terdapat di tubuh korban.
Empat korban yang berada di Rumah Sakit Polri mengalami luka tembak single bullet.
"Yang kedua, yang luka tembak, empat orang yang ke Rumah Sakit Polri itu semua single bullet. Ketembak dari samping kanan, di leher," ucapnya.
Baca: Menilik Asal Usul Ambulans Berlogo Gerindra Pembawa Batu Saat Aksi 22 Mei, Berikut Faktanya