27 Mei Hari Ini Bertepatan dengan Gempa Bumi yang Melanda Jogja 13 Tahun Lalu, Simak Kilas Baliknya
Hari ini, tanggal 27 Mei 2019 merupakan peringatan 13 tahun terjadinya gempa bumi yang melanda Yogyakarta dan sekitarnya pada 2006 lalu.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
27 Mei Hari Ini Bertepatan dengan Gempa Bumi yang Melanda Jogja 13 Tahun Lalu, Simak Kilas Baliknya
TRIBUNNEWS.COM - Hari ini, tanggal 27 Mei 2019 merupakan peringatan 13 tahun terjadinya gempa bumi yang melanda Yogyakarta dan sekitarnya pada 2006 lalu.
Gempa bumi yang berpusat di Bantul pada 27 Mei 2016 lalu itu menyebabkan ribuan orang meninggal dunia.
Gempa bumi dengan kekuatan 5,9 Skala Richter terjadi pada pukul 05.55 WIB, mengakibatkan bangunan rusak dan 6.234 korban jiwa melayang.
Seperti yang dilansir oleh Kompas.com, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Bantul, Dwi Daryanto menyatakan gempa terjadi sekitar 57 detik.
Dari data BPBD Bantul, jumlah korban meninggal di wilayah Bantul ada 4143 korban tewas, dengan jumlah rumah rusak total 71.763, rusak berat 71.372, rusak ringan 66.359 rumah.
Baca: Cerita Jurnalis Asing yang Keheranan Ditawari Sepatu Seharga Rp 100 Ribu Saat Liput Aksi 22 Mei
Total korban meninggal gempa DIY dan Jawa Tengah bagian selatan, seperti di Klaten, tercatat mencapai 5.782 orang lebih, 26.299 lebih luka berat dan ringan, 390.077 lebih rumah roboh akibat gempa waktu itu.
Pusat gempa berada di Sungai Opak di Dusun Potrobayan, Srihardono, Pundong.
Mulai dari pundong dusun potrobayan sebagai titik episentrum dan jalur gempa sampai ke Klaten.
Seperti yang dilansir oleh Wikipedia, Gempa susulan terjadi beberapa kali seperti pada pukul 06:10 WIB, 08:15 WIB dan 11:22 WIB.
Gempa Bumi tersebut mengakibatkan banyak rumah dan gedung perkantoran yang roboh, rusaknya instalasi listrik dan komunikasi.
Bahkan 7 hari sesudah gempa, banyak lokasi di Bantul yang belum teraliri listrik.
Baca: Penyidik KPK Jadwalkan Pemeriksaan Ulang Sofyan Basir Sebagai Tersangka di Kasus PLTU Riau-1
Gempa Bumi juga mengakibatkan Bandara Adi Sutjipto ditutup sehubungan dengan gangguan komunikasi serta kerusakan bangunan dan keretakan pada landas pacu.
Sehingga untuk sementara, transportasi udara dialihkan ke Bandara Achmad Yani Semarang dan Bandara Adisumarmo Solo.