Ceritakan Perjuangan Mendiang Istrinya Melawan Kanker, SBY: Saat Itu Beliau Dibius Total . . .
Selama 46 tahun menjalani hidup bersama, SBY tahu betul bahwa sang istri tengah berjuang melawan kanker darahnya tersebut.
Penulis: Reza Deni
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Di tengah para pejabat, termasuk Presiden Joko Widodo, dan tokoh nasional, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menceritakan bagaimana sosok mendiang istrinya, Ani Yudhoyono, yang berjuang melawan penyakit kanker darah yang diidapnya.
Saat dirawat di Singapura, SBY sempat bertemu beberapa perawat di sana. Para perawat itu memuji ketangguhan sang istri.
"Perawat dari rumah sakit di Singapura itu mengatakan Madam Ani is a strong woman. Ini semestinya sudah kembali ke maha kuasa karena begitu kerasnya hantaman itu. Diserang di berbagai organ tubuh tapi masih tetap bertahan," kata SBY di kediamannya di Puri Cikeas, Bogor, Sabtu (1/6/2019).
Baca: Live Streaming RCTI Final Liga Champions - Perang Tottenham Vs Liverpool
Baca: Catat, Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat Pemakaman Ani Yudhoyono di TMP Kalibata
Baca: Ibu Ani 4 Bulan Berjuang Lawan Leukemia Sebelum Wafat, Ini Gejala dan Penyebab Penyakit Tersebut
Baca: Suasana Haru Sambut Kedatangan Jenazah Ani Yudhoyono di Cikeas
Selama 46 tahun menjalani hidup bersama, SBY tahu betul bahwa sang istri tengah berjuang melawan kanker darahnya tersebut.
"Sampai 1 jam sebelum dipanggil, kami menyampaikan kepada Bu Ani dengan kata-kata yang indah. Saat itu beliau dibius total sehingga tidak mudah berkomunikasi, tapi saya melihat di pelupuk matanya ada titik-titik air mata. So she was listening to us, karena mungkin orang-orang yang disayangi itu masuk ke hati dan pikiran," lanjutnya.
"Memo kami semua ada di sini" begitu SBY mengucapkan kalimat itu. Ada air mata yang jatuh, kata SBY, dan itu adalah air mata cinta tanah air.
"Dia orang yang tough dan tidak mau menyerah. Dia bilang sama saya, 'saya pasrah tapi tidak menyerah' sampai pada batas yang dia bisa mencapainya. Semoga Bu Ani diterima oleh Allah SWT dan saya sampaikan seperti itu perjuangannya," pungkas SBY.
Ani Yudhoyono tutup usia di National University Singapura (NUH), pada Sabtu (1/6), pukul 11.50 waktu setempat.
Dirinya meninggal dunia setelah berjuang dan dirawat intensive sekitar 4 bulan sejak 2 Februari 2019 silam, melawan kanker darah yang dideritanya.
Perempuan penyuka hobi fotografi itu meninggal di usia 66 tahun. Ani meninggalkan suami dan dua anak, yaitu Agus Yudhoyono Harimukti (AHY) dan Eddie Baksoro (Ibas), legislator DPR RI fraksi Partai Demokrat.
Suasana haru di Cikeas
Jenazah istri Presiden RI ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ani Yudhoyono, tiba di kediamannya di Puri Cikeas, Bogor.
Pantauan di lokasi, mobil ambulans yang membawa jenazah almarhumah Ani datang sekira pukul 23.10 WIB. Beberapa pelayat sudah berada di depan pintu masuk, menunggu jenazah mendiang Ani dikeluarkan dari dalam ambulans.
Di belakang mobil ambulans, satu mobil lainnya juga mengikuti ke dalam pelataran rumah SBY.
Mengenakan koko putih, turun dari mobil tersebut satu per satu, mulai dari SBY, kemudian putera sulung, Agus Hrarimurti Yudhoyono, dan Edhie Baskoro Yudhoyono, turun dari mobil yang mengikuti ambulans tersebut.
Baca: Karangan Bunga Duka Cita dari Megawati untuk Ani Yudhoyono
Baca: BREAKING NEWS: Jenazah Ani Yudhoyono Tiba di Rumah Duka Puri Cikeas
Baca: Presiden Jokowi Tiba di Cikeas
Baca: Wakil Indonesia Kembali Terpilih Jadi Presiden Bulu Tangkis Asia
Isak tangis terlihat dari wajah ketiganya, terutama SBY dan AHY. Saat menyalami para pelayat, keduanya tampak masih sesenggukan. Para pelayat yang merupakan tokoh penting juga tampak larut dalam kesedihan.
Saat menyalami Wali Kota Bogor Bima Arya, AHY memeluk mantan Direktur Eksekutif Charta Politika itu cukup lama, sebelum akhirnya dia melepas dan menyeka air matanya.
Pintu belakang ambulans dibuka oleh petugas Paspampres, dan di sana sudah bersiap peti mati berhiaskan kembang dan kain merah putih. AHY, Ibas, Bima Arya dan para pelayat yang lain mengangkat peti mati itu dan membawanya ke dalam rumah.
Di dalam, sudah menunggu sejunlah pejabat penting, di antaranya Presiden Joko Widodo, Kepala KSP Moeldoko, Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo, eks Mendikbud era SBY Mohammad Nuh, eks Menkumham era SBY Amir Syamsuddin, dan sejumlah nama lainnya.
Hingga berita ini diturunkan, jenazah Ani Yudhoyono sudah berada di dalam.
Ani Yudhoyono tutup usia di National University Singapura (NUH), pada Sabtu (1/6), pukul 11.50 waktu setempat.
Dirinya meninggal dunia setelah berjuang dan dirawat intensive sekitar 4 bulan sejak 2 Februari 2019 silam, melawan kanker darah yang dideritanya.
Perempuan penyuka hobi fotografi itu meninggal di usia 66 tahun. Ani meninggalkan suami dan dua anak, yaitu Agus Yudhoyono Harimukti (AHY) dan Eddie Baksoro (Ibas), legislator DPR RI fraksi Partai Demokrat.