Pengamat: Harapannya Pertemuan Jokowi Dan Prabowo Akan Bawa Angin Segar Perubahan
"Jangan hanya karena persoalan kekuasaan semata bangsa ini bubar. Kita berharap pertemuan kedua tokoh ini akan membawa angin segar perubahan
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pengamat politik Leo Agustino menilai positif rencana pertemuan antara calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo dengan nomor urut 02 Prabowo Subianto, setelah Lebaran Idul Fitri.
"Saya pikir pertemuan tersebut memang harus segera dilaksanakan. Kita tidak ingin “panasnya” persaingan keduanya terus-menerus mambara," ujar Leo Agustini kepada Tribunnews.com, Senin (6/3/2019).
Melalui pertemuan antar dua sosok yang bertarung di Pilpres 2019 lalu itu, menurut dia, masing-masing pendukung akan ikut tenang dan bersatu kembali untuk bersama-sama membangun negeri ini.
"Jangan hanya karena persoalan kekuasaan semata bangsa ini bubar. Kita berharap pertemuan kedua tokoh ini akan membawa angin segar perubahan. Dari suhu yang panas menjadi lebih dingin," ucap Leo Agustino.
Dan tentu saja harapan ini juga kata dia, berkait erat dengan gugatan sengketa pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Agar ketidakpuasan tidak lagi dilimpahkan di jalan, tapi selesai pasca putusan MK," jelas Leo Agustino.
Formappi: Pertemuan Jokowi Dengan Prabowo Adalah Kabar Baik Buat Bangsa Ini
Rencana pertemuan Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) dengan nomor urut 02 Prabowo Subianto merupakan kabar baik bagi bangsa ini.
Baca: Demokrat: Pertemuan Megawati-SBY Menyejukkan Sekaligus Menguatkan
Apalagi menurut pendiri lembaga Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang, Jokowi dan Prabowo adalah tokoh dan pemimpin yang baru saja bersaing dalam kompetisi politik Pilpres 2019 lalu.
Buntut pertarungan tersebut, suhu politik tanah air menjadi panas, bahkan berbuntut bentrok dengan aparat yang berujung korban nyawa.
"Jika keduanya bersepakat untuk bertemu, akan sangat membantu menyejukan suasana politik yang lagi tegang ini," ujar Sebastian Salang kepada Tribunnews.com, Jumat (31/5/2019).
Para pendukung masing-masing Capres juga diharapkan bisa menyatu kembali sebagai satu saudara sebangsa.
Selain juga setiap pengikut akan bisa menahan diri karena melihat para pimpinannya bertemu dan berangkulan.
Soal proses gugatan sengketa pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK) yang sedang berjalan menurut dia, itu tidak akan terganggu. Hakim MK juga tidak akan terpengaruh dengan pertemuan tersebut.
"Sebab lembaga tersebut independen dan tidak dapat diintervensi siapapun," jelas Sebastian Salang.
Justru menurut dia, pertemuan itu bisa memberi pesan positif bahwa siapapun dan apapun keputusan MK akan dapat diterima dua belah pihak dan para pendukungnya.
Dengan demikian apa yang terjadi pada 21 - 22 Mei lalu, tidak akan terjadi lagi pasca-putusan MK.
"Hal ini sangat baik bagi negeri ini, dan bagi yang terpilih silahkan membangun bangsa sebaik baiknya sambil terus merajut kebersamaan tanpa memilah dan memilih beradasarkan perbedaan apapun," jelasnya.
Pertemuan antara Jokowi dan Prabowo rencananya akan berlangsung tak lama lagi.
Hal itu diungkapkan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko ketika dijumpai di Kompleks Istana Presiden Jakarta, Jumat (31/5/2019).
"Sepertinya sih, indikasi-indikasinya enggak akan terlalu lama lagi bertemu," ujar Moeldoko.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut pertemuan keduanya hanya tinggal menunggu momentum yang tepat.
Sayangnya Moeldoko tidak menyebut kaapan pertemuan kedua tokoh itu bakal digelar. Dia hanya membocorkan pertemuan terjadi dalam waktu dekat ini.
Ia berharap setelah Hari Raya Idul Fitri 1440 H, pertemuan kedua tokoh dapat dilangsungkan.