Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bunga Anggrek di Pusara Ani Yudhoyono, SBY Jelaskan Maknanya

"Di Singapura, di Botanical Garden ada nama Anggrek yang mengabadikan nama Ibu Ani, Kristiani Herrawati Yudhoyono," kata SBY

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Bunga Anggrek di Pusara Ani Yudhoyono, SBY Jelaskan Maknanya
Tribunnews.com/Abdul Majid
SBY dan Keluarga saat berziarah ke makam Ani Yudhoyono di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta, Rabu (5/6/2019). Tribunnews/Abdul Majid 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Tidak hanya Bunga Melati Putih dan Mawar Merah yang ditaburkan oleh Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono di makam mendiang istrinya, Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono.

Tampak di pusara wanita yang tutup usia di umur 66 tahun itu, bunga Anggrek kesukaan Ani Yudhoyono.

Baca: Wasekjen Demokrat Puji Kaesang Pangarep, Ali Mochtar Ngabalin : Skenario Tuhan agar Indonesia Teduh

Alasan SBY menaburkan Anggrek usai Mawar dan Melati adalah karena tanaman itu dirawat oleh Ani di luar dan dalam rumahnya semasa hidup. Bahkan, di Singapura, terdapat jenis Anggrek yang dinamai Kristiani Herrawati.

"Di Singapura, di Botanical Garden ada nama Anggrek yang mengabadikan nama Ibu Ani, Kristiani Herrawati Yudhoyono karena memang sangat menyayangi Anggrek. Ini juga secara simbolik, kami letakkan di pusara Ibu Ani, almarhumah," kata dia dengan suara lirih di Taman Makam Kalibata, Rabu (5/6/2019)

Dalam ziarahnya ke makam sang istri, dia yang membawa kedua anaknya, menantu dan cucu-cucunya sempat mengenang permintaan terakhir perempuan yang dinikahinya selama 46 tahun itu. 

Ia sempat menceritakan isyarat  terakhir Ani Yudhoyono  sebelum tutup usia. Batik Sawunggaling yang SBY kenakan beserta keluarga saat berziarah ke makam Ani Yudhoyono menjadi jawaban dan isyarat tersebut.

“Ibu Ani menjelang lebaran dari dulu, ketika 10 tahun menjadi Ibu Negara pasti memikirkan nanti kalau kita Solat Ied kemudian melakukan halal bialal apa pakain kita,” cerita SBY di Taman Makam Pahlawan, Kalibata.

BERITA REKOMENDASI

SBY mengaku baru sadar ternyata pemilihan batik sawunggaling berwana hitam adalah isyarat istrinya akan tutup usia. 

Ia kembali menceritakan bagaiman almarhum Ani Yudhoyono memilih batik tersebut dan menyampaikan kepada SBY.

“Waktu itu Bu Ani ketika masih di Rumah Sakit berpesan nanti lebaran kita pakai batik. Saya bilang, Memo kan masih dirawat biar kami saja yang pakai.  Sekitar seminggu batik sudah jadi,” 

“Memo gimana pakainya, kan di RS ada alat-alat yang dipakai untuk perawatan. Ternyata subhanallah, kami tidak cukup cerdas dan sensistif apa yang disampaikan Bu Ani,” kata SBY.

Menurut SBY, biasanya batik yg dipilih terang tapi kali ini hitam dan ia baru menyadari maksud pemilihan batik tersebut.


Apalagi dengan filosofi batik sawunggaling setelah Ani Yudhoyono tutup usia.

“saya tidak bisa menangkap isyarat dari batik sawunggaling hitam. Itu ternyata maknanya sebuah burung yang terbang ke surga,  saya baru tahu setelah apa makna dari pilihan ini,” ujarnya.

Baca: Istana Bantah Batalnya Jokowi Salat Id di Permukiman Jakarta karena Faktor Keamanan

“Setelah wafat di ICU, setelah dibersihkan dan kita sucikan dan doakan di keduataan besar Indonesia di Singapura, jenazah ibu Ani inilah yg kami tutup dengan baik dengan batik yang Bu Ani pilih,” katanya. 

“Itu lah kenangan yang indah. Biasanya pula dengan batik ini kita saling minta maaf,” pungkasnya.

Ziarah ke Makam Ani Yudhoyono

Presiden ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama keluarga berziarah ke makam Ani Yuhdoyono di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta, Rabu (5/6/2019).

Dipimpin ustaz, SBY dan keluarga mendoakan almarhumah. Ia juga jadi yang terakhir menaburkan bunga ke pusara sang istri.

Setidaknya ada tiga macam bunga; melati merah putih, flamboyan dan anggrek, yang masing-masih bunga tersebut  tersebut mempunyai arti.

Baca: Bara Hasibuan Tegaskan Keberadaan PAN di Koalisi Prabowo-Sandi Sudah Selesai Secara De Facto

Baca: Rayakan Lebaran, Lucinta Luna Sungkem dengan Calon Suami dan Foto Bareng Keluarga

Baca: Silaturahmi dengan Presiden Jokowi, AHY Ucapkan Terima Kasih

“Memo, we love you so much, Memo rest in peace. Kami akan melajutkan cita-cita baik Memo ke depan. Untuk kebaikan kami semua bahkan kebaikan saudara-saudara Memo, rakyat Indonesia,” ujar SBY yang suaranya terdengar menahan kesedihan.

Setelah itu, SBY dan keluarga menaburkan bunga. Mawar merah dan melati putih jadi bunga pertama yang ditaburkan.

Baca: Halal Bihalal di KBRI Tokyo Jepang Rabu Ini Dihadiri WNI Sedikitnya 4000 Orang

“Mawar merah melatih putih ini menggambarkan kecintaan Bu Ani dengan Indonesia,” jelas SBY sebelum menaburkan bunga.

Sementara itu bunga Flamboyan merupakan sebutan SBY kepada Ani Yudhoyono, ia pun sempat membuat puisi dengan judul Flamboyan pada 2004 silam yang dibuat khusus untuk kekasihnya tersebut.

Baca: Pernyataan Prabowo tentang Pilihan Politik Ibu Ani DIpersoalkan, Ini Reaksi BPN

Sedangkan bunga anggrek dijelaskan SBY, adalah bunga yang paling disukai Ani Yudhoyono

Ani Yudhoyono tutup usia di National University Singapura (NUH) pada Sabtu (1/6/2019) pukul 11.50 waktu setempat.

Dirinya meninggal dunia setelah berjuang dan dirawat intensif sekitar 4 bulan sejak 2 Februari 2019 silam, melawan kanker darah yang dideritanya.

Perempuan penyuka hobi fotografi itu meninggal di usia 66 tahun. Ani meninggalkan suami dan dua anak, yaitu Agus Yudhoyono Harimukti (AHY) dan Eddie Baksoro (Ibas), legislator DPR fraksi Partai Demokrat.

Jenazah Ani Yudhoyono dimakamkan secara militer di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (2/6/2019) petang.

Sosok Cerdas, Rasional, Humanis dan Tangguh

Mantan Menteri Kordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa hadir dalam upacara pemakaman Ani Yudhoyono di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Minggu, (2/6/2019).

Hatta Rajasa menceritakan sosok besannya itu. Menurutnya, Ani Yudhoyono sosok yang sangat cerdas dan rasional.

"Namun beliau juga sangat humanis dan tegas," kata Hatta Rajasa.

Hatta menceritakan kenangan terkahirnya bersama Ani Yudhoyono.

Pada 2 Februari lalu, Hatta mengantar Ani Yudhoyono berobat ke Singapura. Dalam pesawat tersebut Ani Yudhoyono mengatakan akan pulang bersama-sama lagi.

Baca: Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno Tidak Tampak di Pemakaman Ani Yudhoyono ‎

"Ibu Ani bilang Insya Allah kita akan pulang bareng-bareng lagi. Saya memang sudah pulang lagi sama Ibu, tapi Ibu pulang naik pesawat hercules dan Ibu sudah tidak ada," pungkasnya.

Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) bercerita mengenai sosok ibunya, Ani Yudhoyono semasa hidup.

Menurut AHY semasa hidupnya, Ani Yudhoyono sangatlah tangguh dan menginspirasi.

‎"Sebagai perempuan yang lahir dari keluarga prajurit, istri prajurit dan ibu dari prajurit TNI, Ibu Ani dibentuk dan terbentuk menjadi perempuan yang tegar kata tersebut sangat konsisten hingga akhir hayatnya ," kata AHY.

Salah satu contohnya menurut AHY adalah ketika Ani Yudhoyono divonis mengidap kanker darah.

Ibunya tersebut menurut AHY mengatakan bahwa tidak akan menyerah.

‎"Tidak pernah menyalahkan siapapun, setiap treatment medis yang diberikan dokter beliau dicatat rapi dengan tulisan tangan sendiri, sama sekali tidak ada keluh kesah dari beliau," katanya.

Presiden Joko Widodo meletakkan karangan bunga di makam Ibu Ani Yudhoyono di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Minggu (2/6/2019). Ani Yudhoyono meninggal dunia pada Sabtu (1/6/2019) pukul 11.50 waktu Singapura (10.50 WIB) setelah menjalani perawatan penyakit kanker darah yang dideritanya sejak Februari lalu di National University Hospital, Singapura. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo meletakkan karangan bunga di makam Ibu Ani Yudhoyono di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Minggu (2/6/2019). Ani Yudhoyono meninggal dunia pada Sabtu (1/6/2019) pukul 11.50 waktu Singapura (10.50 WIB) setelah menjalani perawatan penyakit kanker darah yang dideritanya sejak Februari lalu di National University Hospital, Singapura. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Selain itu, Ani Yudhoyono menurut Agus selalu ingin memberikan yang terbaik untuk bangsa. Banyak gagasan yang ia berikan untuk kebaikan bangsa Indonesia.

Baca: Momen SBY Bersalaman dengan Megawati di Pemakaman Ani Yudhoyono

‎"Program KIP, Indonesia sehat, Indonesia hijau, Indonesia peduli adalah sebagian saja dari implementasi gagasan beliau‎," katanya.

Ani Yudhoyoni juga menurut Agus selalu menanamkan nilai kebaikan bagi anak-anaknya. Nila nilai tersebut yakni, berani menegakkan kebenaran dan keadilan. Menghadapi tantangan dengan tegar dan semangat pantang menyerah , serta selalu bersyukur.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan rakyat Indonesia pasti begitu merasa kehilangan atas meninggalnya Ani Yudhoyono.

Sebab ia percaya, seluruh perlakuan dalam perjalanan hidup mendiang, membawa manfaat bagi sekitarnya.

"Kita percaya ibu Ani, seluruh hidupnya itu bermanfaat bagi semua. Insya Allah khusnul khatimah. Dimuliakan di sisi Allah," kata Anies di rumah duka, Minggu (2/6/2019).

Menurutnya, Ani adalah sosok yang mudah bergaul dengan siapa saja. Tanpa memandang latar belakang mereka. Baik itu suku, ras, etnis, agama dan lainnya.

Ani dimata Anies merupakan wanita tangguh yang senang berbicara dengan banyak orang tanpa dibatasi pembawaan lahiriah mereka.

Baca: Daimler Commercial Siapkan Bengkel Siaga dan 4 Service Point untuk Bus Mudik Mercedes-Benz

Ia tumbuh di dalam keluarga pejuang. Seperti yang tampak pada rekam jejak sang ayah, Letnan Jenderal TNI (purn) Sarwo Edhie Wibowo menumpas segala sepak terjang PKI di Indonesia.

"Tumbuh besar dari keluarga pejuang. Ayahnya, Pak Sarwo Edhie Wibowo kita semua kenal sebagai salah satu tokoh dalam pemberantasan PKI di Indonesia," jelas Anies.

Baca: Warga Padati TMP Kalibata, Turut Berduka Cita Ya Pak SBY, Mas Agus, Mas Ibas. . .

Ani, bersama sang suami Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah menerapkan status keluarga pejuang itu.

Mereka berdua mengarungi langkah di pemerintahan negeri ini dengan pengaruh-pengaruh baik yang bisa dirasakan hingga kini.

"Dan perjalanan hidup beliau adalah perjalanan hidup bersama pak SBY, dimana keduanya mengabdi untuk bangsa dan negara," pungkasnya.

Komitmen Terhadap Persoalan Ibu dan Anak Serta Lingkungan

Mantan Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Yenny Wahid mengaku banyak kenangan terhadap sosok Ani Yudhoyono.

Yenny Wahid mengatakan Ani Yudhoyono merupakan sosok perempuan yang mempunyai komitmen tinggi terhadap persoalan ibu dan anak.

Baca: Momen Jabat Tangan Megawati dan SBY saat Prosesi Pemakaman Ani Yudhoyono

"Salah satu yang berkesan itu ketika beliau diminta jadi Unicef untuk memperjuangkan soal perlunya ada ruang menyusui untuk ibu-ibu yang ingin memberi ASI eksklusif ya, di ruang publik," ujar Yenny Wahid usai menghadiri pemakaman Ani Yudhoyono di Taman Makam Pahlawan ( TMP) Kalibata, Jakarta, Minggu, (6/2/2019).

Menurut putri presiden ke-3 RI Abdurrahman Wahid itu, komitmen yang tinggi tersebut telah berhasil membuat ruang menyusui menjadi kebijakan resmi pemerintah.

Selain itu menurutnya, banyak perjuangan Ani Yudhoyono yang bisa terus dilanjutkan sekarang ini.

Salah satunya yakni kecintaan terhadap lingkungan hidup, dengan membudayakan menanam pohon.

"Di luar itu yang menginspirasi yakni bagaimana kesetiaan beliau ke suami. Bagaimana pengabdian beliau, perlindungan beliau ke anak-anaknya, kasih sayang beliau kepada keluarganya, itu semua bisa kita contoh," katanya.

Belum lagi ketegaran Ani Yudhoyono dalam menghadapi permasalahan atau ujian hidup.

Yenny Wahid mengaku sangat mengetahui bagaimana Ani Yudhoyono begitu tegar dalam menghadapi penyakit yang dideritanya.

"Kebetulan kami juga ke Singapura. Kita juga beberapa kali menguatkan beliau ke sana. Ketika beliau sakit, memberikan semangat untuk berjuang mengatasi penyakitnya," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas