Antisipasi Arus Balik, Menhub Sarankan Rest Area Hanya Untuk Darurat
Ia meminta, pengendara agar menggunakan rest area hanya dalam pemberhentian darurat.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, MADIUN - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menghimbau pengendara yang akan arus balik Lebaran agar tak terlalu lama berhenti di rest area.
Ia meminta, pengendara agar menggunakan rest area hanya dalam pemberhentian darurat.
"Ini memang kita harus benar-benar cerdas untuk menginformasikan, saya sudah kompak dengan Kakorlantas untuk menyampaikan bahwa rest area pada waktu-waktu tertentu itu jangan dianggap kita harus ke sana. Justru untuk suatu manajemen lalu lintas, rest area itu bisa dibayangkan sebagai emergency saja," kata Budi di sela meninjau rest area Km 597 ruas Tol Ngawi-Kertosono, Jawa Timur, Sabtu (8/6/2019).
Ia pun menyarakan, bagi para pemudik yang hendak balik setelah merayakan Idul Fitri di kampung halaman juga harus merencanakan perjalanan dengan matang, sehingga tak perlu berhenti di rest area.
Budi memberikan contoh perencanaan perjalanan selama arus balik.
Ia mengatakan, pengendara harus mengisi penuh bahan bakar dan memanfaatkan peristirahatan di kota-kota yang dilewati.
Baca: Soal Isu Jokowi Tawarkan Jabatan Menteri ke Gerindra, TKN: di Partai Koalisi Aja Belum Ada Tawaran
"Jadi satu mobil, dia sudah merencanakan, dia harus jalan, katakanlah dari Solo dia berhenti di Kendal atau Semarang, isi penuh bahan bakarnya, dia terus saja. Atau dia menerapkan kota-kota itu, Semarang, Kendal berhenti isi bahan bakar untuk lebih bugar. Jadi itu kita sarankan. Jadi rest area sebagai tempat emergency. Kalau memang harus, baru ke sana," papar Budi.
"Jadi pada dasarnya membuat rest area ini menjadi tempat emergency. Kemudian rencanakan perjalanan. Tidur cukup. Istirahat. Semua di-plan," tambahnya.
Lebih lanjut, perencanaan yang disebutkan itu diharapkan bisa memperlancar pengguna jalan selama arus balik.
Sebab, menurut Budi, penumpukan kendaraan di rest area bisa mengurangi efektivitas jalan tol.
"Kalau rest area itu membeludak, terus mereka ke bahu jalan, itu risikonya tinggi. Yang kedua, mengurangi kecepatan sehingga efektivitas jalan tol menurun. Karena itu, apa yang saya sampaikan tadi, rencanakan kegiatan, upayakan istirahat di kota-kota yang ada," jelas Budi.
"Kalau kita bisa berhenti di Pekalongan, bisa lihat batik, Tegal bisa makan sate. Jadi dirancang juga. Saya sudah ngomongke Kakorlantas, tapi preferensi masyarakat kan kadang susah dilawan, karena situasinya dia capek," pukasnya.