Klarifikasi Eks Panglima GAM Soal Referendum, Ini Komentar Moeldoko
Klarifikasi Mualem ini tersebar dalam sebuah video singkat yang beredar sejak Selasa (11/6/2019) malam.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eks Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Muzakir Manaf alias Mualem mencabut pernyataan referendum Aceh yang dia sampaikan dalam peringatan wafatnya Wali Neugara Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk Muhammad Hasan Ditiro.
Dalam kesempatan itu, Mualem juga menyatakan rakyat Aceh cinta damai dan pro NKRI.
Klarifikasi Mualem ini tersebar dalam sebuah video singkat yang beredar sejak Selasa (11/6/2019) malam.
Ada empat point yang disampaikan Mualem dalam video itu.
Pertama ia mengatakan dirinya selaku Ketua Partai Aceh dan Komite Peralihan Aceh, soal pernyataan referendum yang dia sampaikan itu adalah spontan.
Kedua Mualem menyadari bahwa rakyat Aceh sangat ini cinta damai dan pro NKRI.
Ketiga Aceh ke depan harus lebih maju, membangun Provinsi Aceh dalam bingkai NKRI.
Keempat hal-hal lain yang menurutnya belum sesuai pasca MuO Helsinki akan dibuat surat tersendiri guna menuntaskan semua butir MOU Helsinki ke depan.
Merespon hal tersebut, Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko menyampaikan jangan menyampaikan sikap emosi untuk kepentingan eksistensi sebuah negara, karena itu tidak benar.
"Saya pikir jangan mengembangkan sikap emosi untuk kepentingan eksistensi sebuah negar, ini tidak bener. Jangan karena pemilu terus kalah, emosi, mengatakan sesuatu," ujar Moeldoko di kantornya, Rabu (12/6/2019).
"Makannya saya katakan, sepanjang itu hanya wacana akademik, ya biarin aja. Toh akhirnya nanti akan hilang sendirinya karena masyarakat Indonesia semuanya sudah bersepakat NKRI harga mati," tambah Moeldoko.
Sebelumnya Moeldoko dan Menko Polhukam Wiranto sependapat Mualem menyuarakan referendum Aceh karena kecewa menerima hasil Pemilu 2019. Pasalnya perolehan Partai Aceh anjlok.
Apalagi sebelumnya, pada pemilihan gubernur 2017, Mualem yang adalah Wakil Gubernur Aceh petahana ikut maju pada Pilgub Aceh menggandeng Ketua DPD Partai Gerindra Aceh Teuku al Khalid, namun tidak terpilih,
Diduga kekalahan beruntun itu membuat Mualem kecewa, emosional melontarkan keinginan agar rakyat Aceh menggelar referendum.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.