TKN Sebut Video Kinerja Jokowi di Bioskop Iklan Layanan Masyarakat
Video capaian pembangunan infrastruktur pemerintahan Jokowi yang tayang di bioskop, dianggap kampanye terselubung oleh tim hukum Prabowo-Sandiaga.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf, Ace Hasan Syadzily angkat bicara soal video capaian pembangunan infrastruktur pemerintahan Jokowi yang tayang di bioskop dan dianggap kampanye terselubung oleh tim hukum Prabowo-Sandiaga.
Menurut dia video itu merupakan bagian dari iklan masyarakat sekaligus menunjukkan tranparansi pemerintah.
"Menurut saya itu, gini setiap pemerintahan itu harusnya bersikap terbuka dan transparan termasuk diantaranya menyampaikan program-program," kata Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, (14/6/2019).
Sebelumnya kubu Prabowo-Sandi mempermasalahkan iklan capaian kinerja Jokowi di Bioskop tersebut. Iklan dinilai sebagai bagian kampanye terselubung. Tim Hukum Prabowo-Sandi memasukan pemutaran iklan tersebut dalam materi gugatan sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca: Mahfud MD Sebut MK Bisa Mengubah Hasil Pilpres 2019, Namun Ada Syarat yang Harus Dipenuhi
Baca: Saut Situmorang Usulkan Ketua KPK Ditunjuk Langsung oleh Presiden, Ini Alasannya
Baca: Dalami Hoaks Kasus Kivlan Zen Direkayasa, Direktorat Siber Kejar Kreator Hoaks-nya
Ace mengatakan Indonesia merupakan negara dengan sisem pemerintahan demokrasi. Sementara asas dalam pemerintahan demokrasi adalah adanya keterbukaan. Iklan layanan masyarakat yang ibuat oleh kementerian komunikasi dan informatika iu merupakan bagian dari keterbukaan.
"Itu kan seperti iklan layanan masyarakat biasa menyampaikan capaian bahwa sudah membangun bendungan, sudah bangun bandara . rakyat harus tahu progres dari Pembangunan pak Jokowi nah apakah itu dinilai sebagai kampanye menurut saya itu bukan kampanye," katanya.
Menurut politikus Golkar itu, tidak ada sama sekali unsur kampanye dalam iklan berjudul '2 musim 65 bendungan' itu. Tidak ada identitas kampanye dalam iklan berdurasi 4 menit 30 detik tersebut. Iklan diputar sebelum penetapan Capres-Cawapres, dan tidak ada unsur ajakan.
"Masak pemerintah engga boleh menyampaikan capaian keberhasilan kan ga logis namanya," pungkasnya.