Sumbang Suara Tertinggi, Jokowi Minta Warga Bali Bersabar Soal Jatah Menteri
Belakangan muncul empat nama dari Bali yang digadang-gadang cocok masuk bursa kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Provinsi Bali menjadi provinsi dengan perolehan suara tertinggi untuk pasangan capres dan cawapres nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.
Khusus di Bali, Jokowi-Ma'ruf Amin meraih 91,68 persen, sedangkan pasangan lawan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hanya mendapat 8,32 persen.
Kemenangan dengan angka fantastis ini memunculkan wacana bertambahnya peluang menteri asal Pulau Dewata.
Bali dinilai layak mendapat dua kursi menteri di kabinet Jokowi jilid II.
Saat ini, Bali memiliki satu wakil di kabinet Jokowi yakni Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga yang menjabat sebagai Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM).
Belakangan muncul empat nama yang digadang-gadang cocok masuk bursa kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.
Mereka yakni Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace serta Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti.
Baca: Klaim Kemenangan Prabowo-Sandi yang Disampaikan ke MK Berubah-ubah, Apa Kata Sandiaga Uno?
Dua lainnya yaitu anggota DPD RI Dapil Bali Gede Pasek Suardika dan politikus NasDem I Gusti Putu Artha.
Putu dan Pasek, sama-sama anggota Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin.
Ketika melakukan kunjungan kerja ke Bali pada Jumat (14/6/2019), awak media sempat mengkonfirmasi soal jatah menteri. Merespon itu, Jokowi langsung tersenyum.
"Nanti kalau tiba waktunya kita umumkan," kata Jokowi di Waduk Muara Nusa Dua.
Jokowi juga menegaskan soal pembahasan mengenai jatah menteri belum dilakukan.
Dia menyampaikan pemberian jatah menteri tetap ada di tangan presiden.
Seperti diketahui selama ini Bali selalu langganan mendapat jatah satu menteri di kabinet mulai era Presiden Soeharto hingga Jokowi.
Setidaknya ada lima tokoh Bali yang pernah menyandang status menteri.