Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pansel KPK Cari Calon Pimpinan KPK Yang Tak Terpapar Paham Radikalisme

"Kita memang mencari calon yang tidak terpapar radikalisme," ujar akademisi Fakultas Hukum Universitas Trisakti ini kepada Tribunnews.com

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Pansel KPK Cari Calon Pimpinan KPK Yang Tak Terpapar Paham Radikalisme
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan (kanan) bersama Ketua Pansel calon pimpinan KPK Yenti Garnasih (kedua kanan) dan anggota Pansel Capim KPK lainnya bersiap memberikan keterangan kepada wartawan seusai pertemuan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (12/6/2019). Panitia seleksi calon pimpinan KPK bertemu dengan pimpinan lembaga antirasuah tersebut untuk membahas terkait proses seleksi pimpinan KPK jilid V berikut rekam jejak para calon yang ikut seleksi. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) mencari calon yang tidak terpapar radikalisme.

Demikian disampaikan Ketua Pansel KPK Yenti Garnasih kepada Tribunnews.com, Jumat (21/6/2019).

Baca: Istri dan Anak Mantan Danjen Kopassus Soenarko Ajukan Penangguhan Penahanan Sejak 21 Mei 2019

Presiden Joko Widodo (tengah) berincang dengan Ketua Panitia Seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023 Yenti Ganarsih (keempat kiri) dan anggota Pansel Capim KPK lainnya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/6/19). Presiden berharap Pansel KPK menghasilkan calon pimpinan KPK dengan kemampuan managerial dan menguasai dinamika pemberantasan korupsi.  TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo (tengah) berincang dengan Ketua Panitia Seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023 Yenti Ganarsih (keempat kiri) dan anggota Pansel Capim KPK lainnya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/6/19). Presiden berharap Pansel KPK menghasilkan calon pimpinan KPK dengan kemampuan managerial dan menguasai dinamika pemberantasan korupsi. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Kita memang mencari calon yang tidak terpapar radikalisme," ujar akademisi Fakultas Hukum Universitas Trisakti ini kepada Tribunnews.com.

Karena itu Pansel Capim KPK melibatkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Badan Intelijen Negara (BIN) dalam proses seleksi Capim KPK.

Khususnya untuk mengantisipasi adanya Calon Pimpinan KPK terpapar ideologi radikalisme.

Yenti Garnasih mengatakan, langkah menggandeng BNPT dan BIN ini dilakukan karena melihat pertumbuhan paham radikalisme di Indonesia belakangan ini.

Baca: Meski Tak Bicara Sepatah Katapun, Hakim MK Kembali Tegur Bambang Widjojanto, Begini Kronologinya

Baca: 4 Pekerja Pabrik Mancis Selamat Berkat Makan Siang, Pipit: Kawanku Semua Habis, Mana Kawanku?

Berita Rekomendasi

Karena itu Pansel KPK berharap BNPT dan BIN bisa menjadi filter utama untuk menyaring Capim KPK, khususnya agar tidak ada calon yang terpapar ideologi radikalisme.

"Kita hanya tidak ingin menghasilkan Capim yang terpapar radikalisme, selain juga harus memenuhi syarat yang lain yang tidak kalah pentingnya," tegas Yenti Ganarsih.

Anggota DPR Inginkan Capim KPK Tak Terpapar Paham Radikal

Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus bersih dan tidak terpapar paham ideologi lain di luar Pancasila.

Demikian menurut anggota Komisi III DPR Fraksi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu kepada Tribunnews.com, Jumat (21/6/2019).

Baca: Jokowi Ulang Tahun, Ini Ucapan Selamat dari Maruf Amin Hingga Fadli zon

Ketua Panitia Seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023 Yenti Ganarsih (tengah) bersama Wakil Ketua Pansel KPK lainnya memberikan keterangan usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/6/19). Presiden berharap Pansel KPK menghasilkan calon pimpinan KPK dengan kemampuan managerial dan menguasai dinamika pemberantasan korupsi.  TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Panitia Seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023 Yenti Ganarsih (tengah) bersama Wakil Ketua Pansel KPK lainnya memberikan keterangan usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/6/19). Presiden berharap Pansel KPK menghasilkan calon pimpinan KPK dengan kemampuan managerial dan menguasai dinamika pemberantasan korupsi. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Ini menanggapi langkah Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK turut bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk mengecek rekam jejak calon. Khususnya untuk mengantisipasi adanya Calon Pimpinan KPK terpapar ideologi radikalisme.

"Memang seharusnya dilakukan demikian. Supaya pimpinan KPK, apalagi yang dilakukan seleksi secara terbuka, benar-benar harus clear and clean dari paham ideologi lain di luar Pancasila," ujar mantan aktivis '98 ini.

Selain itu Masinton Pasaribu juga meminta Pansel calon pimpinan KPK mencari orang-orang pemberani dalam menakhodai lembaga antirasuah ke depan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas