Gempa Hari Ini: Gempa 4,8 SR Guncang Sentani Jayapura, Tak Berpotensi Tsunami
Simak info gempa terkini hari ini. Gempa berkekuatan 4,8 Skala Richter (SR) guncang Sentani Japaura, tidak berpotensi tsunami.
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Sri Juliati
Simak info gempa terkini hari ini. Gempa berkekuatan 4,8 Skala Richter (SR) guncang Sentani Japaura, tidak berpotensi tsunami.
TRIBUNNEWS.COM - Gempa berkekuatan 4,8 Skala Richter (SR) mengguncang Sentani, Jayapura hari ini, Minggu (23/6/2019).
Gempa diketahui berpusat di darat 57 km Barat Daya Jayapura.
Gempa dirasakan dalam skala MMI yakni II-III Sentani.
Gempa berkekuatan 4,8 SR tersebut terjadi pada pukul 14:04:05 WIB, atau 16:04:05 WIT.
Baca: Getaran Gempa yang Cukup Kuat Dirasakan Warga Pangandaran
Baca: Info BMKG: Peringatan Dini Gelombang Tinggi Capai 6 M di Perairan Indonesia, Berlaku 23-26 Juni
Baca: Prakiraan Cuaca BMKG di 33 Kota Besok, Senin 24 Juni 2019: Wilayah Ambon Hujan Sepanjang Hari
Dilansir situs resmi bmkg.go.id, gempa berkedalaman 34 km tersebut berlokasi di 2.87 Lintang Selatan (LS) dan 140.06 Bujur Timur (BT).
Gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Guncangan gempa bumi ini juga disiarkan melalui cuitan akun Twitter BMKG, @infoBMKG.
Sebelumnya, gempa juga dirasakan di III-IV Sarmi, II-III Sentani, dan I-II Wamena, Papua, Kamis (20/6/2019).
Gempa yang berkekuatan 6,3 SR itu berpusat di darat 35 km Timur Laut Mamberamo Tengah.
Gempa tersebut terjadi pada pukul 00:24:50 WIB.
Di hari yang sama, gempa juga mengguncang Sarmi, Papua.
Gempa tersebut berkekuatan 4,4 SR.
Gempa terjadi pada pukul 09:59:34 WIB.
Gempa berkekuatan 4,4 SR itu memiliki kedalaman 15 km dari pusat bumi dan berpuasat di darat 18 km barat laut Sarmi.
Gempa dirasakan di III Sarmi.
Kedua gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip Tribunnews dari situs BMKG:
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunnews.com/Citra Anastasia)