Angka Lolos ke Parlemen Meningkat, Strategi Caleg Perempuan Dalam Pemilu 2019 Menarik Dipelajari
Peluang keterwakilan perempuan duduk di kursi parlemen dipastikan meningkat pada Pemilu 2019.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peluang keterwakilan perempuan duduk di kursi parlemen dipastikan meningkat pada Pemilu 2019.
Sekitar 40 persen dari total calon anggota legislatif perempuan berhasil melaju ke parlemen.
Direktur Estetika Institute, Estetika Handayani menilai hal ini jadi keuntungan besar agar perempuan bisa duduk di kursi pemerintahan.
Terlepas lolosnya perempuan ke parlemen karena politik dinasti atau dukungan elite tertentu, menurut dia setidaknya angka 40 persen jadi sebuah daya tarik tersendiri.
Baca: Alasan Polri Tidak Kabulkan Penangguhan Penahanan Kivlan Zen: Tidak Kooperatif
Baca: Wanita Bawa Anjing Masuk Masjid Disebut Pernah Tolak Dirawat di RSJ
Baca: Respons Joko Driyono Sikapi Penundaan Sidang Tuntutannya untuk Kedua Kali
Baca: Gerindra Ngaku Berjasa Pada Kader PAN yang Dipenjara, Faldo : Bang Andre Aja Sekarang Lagi Dibully
Strategi para caleg perempuan menjangkau suara rakyat saat kampanye juga menarik untuk dipelajari sebagai acuan ke depan.
"Hingga kini total perempuan lulus sebagai DPR RI sebanyak 20,5% persen secara keseluruhan. Nah ini kita terus kaji untuk melihat strategi apa yang dilakukan di waktu kampanye menarik suara untuk bisa dijadikan acuan," kata Estetika Handayani, di Jakarta, Selasa (2/7/2019).
Bila menilik data KPU RI, partai politik yang paling banyak mengirim perwakilan perempuan ke parlemen adalah Partai Nasdem.
Mereka mampu meraih total suara 32,2 persen.
Angka ini jadi yang terbanyak sejak kuota 30 persen caleg perempuan per partai resmi berlaku pada 2008 lalu.
Berangkat dari sana, Estetika Institute sebagai lembaga kajian politik perempuan, mengupasnya lewat buku "Hak Politik Perempuan: Riuh dalam Angka, Senyap dalam Hak".
Buku tersebut merupakan hasil kajian dan penelitian yang berfokus pada pendidikan politik dan peluang perempuan meraih hak politiknya.
Dimana setiap data dan fakta keterlibatan perempuan dalam Pemilu 2019 dijelaskan secara terperinci.
"Ini buku pertama kami, kita jelaskan secara rinci setiap data dan fakta di dalamnya tertutama pelibatan diri kalangan perempuan untuk mendapatkan haknya pada pemilu 2019 lalu," kata dia.