Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Begini Tahapan yang Dilalui 9 Jenderal Polri untuk Dapatkan Rekomendasi Pimpinan sebagai Capim KPK

Untuk menjadi pimpinan lembaga antirasuah periode 2019-2023 itu, kandidat dari Polri haruslah melewati tahap asesmen internal kepolisian.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Begini Tahapan yang Dilalui 9 Jenderal Polri untuk Dapatkan Rekomendasi Pimpinan sebagai Capim KPK
TRIBUNNEWS/RIZAL BOMANTANA
Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo membeberkan tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh para perwira tinggi (Pati) Polri yang berniat mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK).

Untuk menjadi pimpinan lembaga antirasuah periode 2019-2023 itu, kandidat dari Polri haruslah melewati tahap asesmen internal kepolisian. Dimana nantinya rekomendasi dari pimpinan lah yang menjadi syarat utama.

"Ada beberapa instrumen di kepolisian, pertama tes Computer Assisted Test (CAT), seperti tes potensi akademik," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (2/7/2019).

Tes CAT sendiri akan menilai kandidat dari unsur psikologi dan sikap kerja. Untuk lolos dari tahapan ini, kandidat harus memiliki nilai 70 atau lebih.

Baca: Mabes Polri: Seluruh Perwira Tinggi yang Ikuti Seleksi Capim KPK Telah Serahkan LHKPN

Baca: Dari 9 Pati Polri yang Dikabarkan Jadi Capim KPK, Baru 2 yang Lapor LHKPN, Ini Rinciannya

Baca: Dari 9 Pati Polri yang Dikabarkan Jadi Capim KPK, Baru 2 yang Lapor LHKPN, Ini Rinciannya

Kemudian, kandidat akan mengikuti tes tertulis dimana mereka diminta untuk menulis esai terkait pemberantasan korupsi. Terutama terkait visi-misi, rencana dan gagasan apabila terpilih sebagai pimpinan KPK.

Tahap berikutnya, kandidat akan mendiskusikan perihal esai yang ditulis. Nantinya esai dan gagasan yang diberikan kandidat akan dinilai oleh tim assessor.

Berita Rekomendasi

"Selesai itu, akan mengikuti tahapan wawancara. Tes wawancara merupakan penilaian paling tinggi, assessor akan menggali rekam jejak (prestasi dan pelanggaran, -red) yang bersangkutan dan menggali integritas dia ketika menjabat,” ucapnya.

Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menyebut masing-masing skor dari tahapan tes itu akan digabung untuk kemudian menjadi skor final dari kandidat.

Dalam tiap tes yang diujikan, lanjutnya, disebut ada aspek yang menjadi penilaian. Antara lain seperti aspek integritas, komunikasi, pengambilan keputusan, strategi, manajerial serta membangun jaringan.

Jenderal bintang satu itu menuturkan bahwa mungkin saja kandidat diluluskan meski terdapat kekurangan pada skor atau penilaian.

Namun, pihaknya akan mendapatkan rekomendasi pelatihan guna meningkatkan aspek yang dianggap kurang dan lemah tersebut. "Nantinya orang tersebut akan dapat rekomendasi semisal mengikuti pelatihan tertentu untuk meningkatkan aspek yang lemah itu," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas