Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat: Saling Nyinyir Pendukung Masih Terjadi, Tiba-tiba Elite Bermain Mata dengan Penguasa

Terkait itu, Adi lantas menyinggung sejumlah sikap partai oposisi yang dinilai tengah 'bermain mata' untuk mendekati pemerintah.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pengamat: Saling Nyinyir Pendukung Masih Terjadi, Tiba-tiba Elite Bermain Mata dengan Penguasa
Tribunnews/Jeprima
Sejumlah organisasi masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Kedaulatan Rakyat untuk Keadilan dan Kemanusiaan menggelar aksi damai di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (26/6/2019). Organisasi yang tergabung dalam gerakan itu ialah Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF Ulama), Front Pembela Islam (FPI), Alumni 212, beserta eksponen masyarakat lainnya. Pada aksi tersebut mereka memberikan suport kepada Mahkamah Konstitusi (MK) untuk memutuskan gugatan sengketa hasil Pilpres 2019 dengan benar serta sesuai fakta-fakta hukum yang ada. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik Adi Prayitno menyebut sejumlah sikap partai politik (parpol) bertingkah 'dagelan' pasca-penetapan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024.

Hal itu disampaikan Adi saat membicarakan sejumlah partai oposisi yang dinilai akan berpindah haluan untuk bergabung dengan kubu pemenang pilpres, Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.

Menanggapi itu, Adi justru mengaku merasa kasihan terhadap para pendukung oposisi.

"Ini kan enak betul pemilu kita. Sudah ada cebong dan kampret, kelahi berhari-hari, berbulan-bulan, kok tiba-tiba mereka islah dengan sharing power. Kan kasihan rakyatnya sebagai pemilih," ujar Adi, seperti dikutip TribunWow.com dari 'Breaking iNews, Senin (1/7/2019).

"Kalau mau jujur, 68 juta pemilih Pak Prabowo itu, itu adalah orang yang menghendaki Pak Jokowi diganti sebagai presiden."

"Kok tiba-tiba elitenya jumping. Ini kan ada konflik batin sebenarnya antara elite dengan pemilih,"sambungnya.

Baca: Dahnil: Pertemuan Jokowi-Prabowo Segera Terwujud

Terkait itu, Adi lantas menyinggung sejumlah sikap partai oposisi yang dinilai tengah 'bermain mata' untuk mendekati pemerintah.

Koalisi Adil Makmur dan BPN Prabowo Sandi dibubarkan
Koalisi Adil Makmur dan BPN Prabowo Sandi dibubarkan (Youtube CNN Indonesia)
Berita Rekomendasi

Ia menegaskan, hal tersebut tak baik untuk proses demokrasi tanah air.

Bahkan, dirinya memberikan sindiran kepada sejumlah partai yang sedang mendekati pemerintah.

"Ini politiknya belum selesai, masih suasana panas, saling nyinyir masih terjadi di mana-mana, tapi tiba-tiba elite yang selama ini membuat gaduh tiba-tiba kemudian bermain mata dengan penguasa," jelas Adi.

"Ini enggak baik buat pmbelajaran demokrasi kita."

"Apa yang kita dapat dari demokrasi kita begitu ekstrem 10 bulan ini, nyaris enggak ada."

"Semuanya jadi dagelan," tegasnya.

Setelahnya, dirinya mempertanyakan terkait sikap para partai yang sebelumnya saling memberikan kritik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas