BREAKING NEWS: LIVE Streaming Jenazah Sutopo Purwo Nugroho Tiba di TPU, Akan Dimakamkan
BREAKING NEWS : LIVE Streaming Pemakaman Jenazah Sutopo Purwo Nugroho Tiba di TPU, Akan Dimakamkan
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
BREAKING NEWS : LIVE Streaming Pemakaman Jenazah Sutopo Purwo Nugroho Tiba di TPU, Akan Dimakamkan
TRIBUNNEWS.COM - Jenazah Kepala Pusat Data Informasi dan Humas (Pusdatinmas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, dimakamkan TPU Sasonolayu di kampung halamannya di Boyolali, Senin (8/7/2019), pagi ini.
Pemakaman Sutopo Purwo Nugroho dapat disaksikan melalui Live Streaming.
Jenazah Sutopo Purwo Nugroho tiba di TPU pukul 08.35 WIB.
Rencananya, jenazah akan dimakamkan sekitar pukul 09.30 WIB.
Dari siaran langsung Kompas TV, upacara pemakaman telah dilakukan di rumah duka di Dusun Surodadi RT 007/RW 009, Siswodipuran, Boyolali, Jawa Tengah, pada Senin (8/7/2019).
Baca: Sosok Sutopo Purwo Nugroho: Pekerja Keras, Masih Bertugas Hingga Akhir Usia
Baca: [TERBARU] Detik-detik Kedatangan Jenazah Sutopo di Rumah Duka di Boyolali
Baca: Lika-liku Sutopo Purwo Nugroho Jadi Fans Raisa: Gombalan Tak Direspons, Video Call, Akhirnya Bertemu
Prosesi pemakaman tersebut berada di tempat pemakaman umum sejauh 500 meter dari rumah duka.
Sebelum jenazah Sutopo dibawa ke peristirahatan terakhir akan dilakukan upacara kenegaraan dan adat tradisional.
"Ada upacara kenegaraan dan adat tradisional," kata Jatmiko, adik ipar almarhum, saat ditemui di rumah duka Surodadi RT 007/RW 009, Siswodipuran, Boyolali, Jawa Tengah, Senin, dikutip Tribunnews dari Kompas.com.
Jatmiko menyampaikan, upacara adat tradisional yang dimaksudkan itu adalah brobosan. Upacara ini bertujuan untuk menunjukkan penghormatan dari sanak keluarga kepada orangtua dan leluhur mereka yang telah meninggal dunia.
Dalam upacara pemakaman di Boyolali tersebut tampak sejumlah pejabat hadir untuk melayat.
Selain itu, kerabat dan warga sekitar juga turut mengantar jenazah ke TPU yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah duka dengan berjalan kaki.
Sebelumnya, jenazah telah tiba di tanah air pada Minggu, (7/7/2019) malam.
Kedatangan jenazah Sutopo Purwo Nugroho di Tanah Air disiarkan oleh Kompas TV.
Jenazah Sutopo Purwo Nugroho tiba di Terminal 3 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, sekitar pukul 20.40 WIB.
Dari Bandara Soekarno-Hatta, rencananya jenazah diterbangkan ke Bandara Adi Soemarmo Boyolali pukul 5.25 WIB.
Sutopo meninggal di Guangzhou, China, akibat kanker paru-paru stadium 4B yang dideritanya.
Hal tersebut dikonfirmasi dalam akun Direktorat Pengurangan Risiko Bencana (PRB) BNPB.
Dalam cuitan @PRB_BNPB tersebut, menjelaskan bahwa Sutopo Purwo Nugroho menghembuskan nafas terakhirnya.
Pemakaman Sutopo dapat disaksikan melalui link Live Streaming di bawah ini.
Beberapa tokoh juga memberikan pandangannya mengenai sosok Sutopo.
Berikut sosok Sutopo bagi para tokoh, dari Jokowi hingga Raisa, dirangkum Tribunnews dari Kompas.com :
1. Presiden Kelima RI, Megawati Soekarnoputri
Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri turut menyampaikan duka cita atas meninggalnya Sutopo.
Ia pun memberikan pendapat mengenai sosok Sutopo.
“Almarhum Sutopo, Humas BNPB tidak hanya sosok humanis yang tetap setia menjalankan tugas meski sedang sakit. Bagi saya, beliau adalah pejuang sosial kemanusiaan”, kata Megawati di sela lawatannya di Beijing, China, melalui keterangan tertulis, Minggu (7/7/2019), dikutip Tribunnews dari Kompas.com.
Bagi Megawati, sosok Sutopo adalah seorang yang gigih dan tidak patah semangat meskipun sedang sakit.
Megawati menambahkan, Sutopo mampu menentramkan dan membangun harapan bagi masyarakat di tengah terjadinya bencana lewat fungsi humas yang ia emban.
Bahkan, kata Megawati, Sutopo tetap memyampaikan informasi mengenai bencana yang terjadi untuk mencegah kepanikan masyarakat meskipun di saat sakit.
"Karena itulah pemerintah diharapkan memberi penghormatan terbaik bagi pejuang kemanusiaan tersebut," lanjut Megawati.
2. Kepala BNPB, Letjen Doni Monardo
Kepala BNPB, Letjen DOni Monardo menilai, Sutopo merupakan sosok pekerja keras dan pantang menyerah walaupun mengidap penyakit kanker paru-paru stadium 4B.
"(Bapak Sutopo) pekerja keras, tidak pernah mengeluh, selalu ingin belajar, dan semangatnya untuk memberikan informasi kepada publik sangat luar biasa," kata Doni di kediaman Sutopo di Perumahan Raffles Hills, Depok, Jawa Barat, Minggu (7/7/2019), dikutip Tribunnews dari Kompas.com.
Doni mengatakan, penyakit kanker paru-paru tak mematahkan semangat Sutopo untuk memberikan informasi terkait bencana di Indonesia secara cepat dan tepat.
Maka tak heran jika Sutopo meraih penghargaan atas pekerjaannya, baik penghargaan dari dalam maupun luar negeri.
"Beliau bisa mengumpulkan kepingan-kepingan berita informasi dari seluruh BNPB daerah, lalu merangkum menjadi sebuah risalah kejadian. Kami keluarga besar BNPB sekali lagi sangat kehilangan," ujar Doni.
3. Presiden RI, Joko Widodo
Presiden Joko Widodo menyampaikan duka cita atas meninggalnya Sutopo.
"Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Turut berduka atas berpulangnya ke Rahmatullah, Bapak Sutopo Purwo Nugroho di Guangzhou, menjelang dini hari tadi. Almarhum Pak Sutopo Purwo Nugroho adalah seorang yang hidupnya didedikasikan untuk orang banyak," tulis Jokowi di akun instagramnya, Minggu (7/7/2019).
Dilansir Kompas.com, Jokowi menyatakan, hingga akhir hayatnya Sutopo masih mengabarkan dengan cepat kejadian bencana alam gempa bumi, longsor, tsunami, atau kebakaran yang terjadi di pelosok negeri.
Hal itu semata-mata agar masyarakat waspada dan tidak kebingungan menyikapi bencana yanh terjadi.
“'Hidup itu bukan soal panjang pendeknya usia, tapi seberapa besar kita dapat membantu orang lain' kata Pak Sutopo, suatu ketika. Dan ia mengamalkan kalimat itu dengan baik," tulis Jokowi menirukan ucapan Sutopo.
"Selamat jalan, Pak Sutopo. Semoga amal ibadahmu diterima di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberiNya kekuatan dan kesabaran. Amin ya rabbal alamin," lanjut Jokowi.
4. Palang Merah Indonesia (PMI)
Palang Merah Indonesia (PMI) menyebut sosok Sutopo merupakan perekat koordinasi antarlembaga jika terjadi bencana alam di Tanah Air.
Dilansir Kompas.com, koordinasi tersebut agar penanganan bencana tidak tumpang tindih, namun disesuaikan dengan tugas dan fungsi masing-masing lembaga.
"Tentunya seluruh warga Indonesia merasa kehilangan tidak terkecuali PMI, sosoknya sangat berdedikasi pada tugas dan tanggung jawabnya, meski Pak Topo sedang sakit, ia selalu komitmen menjalani tugasnya untuk menginformasikan kejadian-kejadian bencana yang terjadi," kata Kepala Biro Humas PMI Pusat Aulia Arriani seperti dikutip Antara, Minggu (7/7/2019).
PMI, kata Aulia, akan melanjutkan perjuangan dan kerja almarhum di bidang bencana.
Hal senada juga dikatakan Kepala Divisi Penanggulangan Bencana PMI Pusat M Arifin Hadi.
Selaku pribadi dan mewakili Markas Pusat PMI, Arifin merasa sangat kehilangan atas meninggalnya Sutopo.
Ia mengatakan, almarhum selama ini menjadi perekat koordinasi antar lembaga.
Banyak prestasi yang diciptakan Sutopo, termasuk bagaimana membangun data dan informasi lebih sinergis.
"Segenap keluarga besar PMI mendoakan agar seluruh amalan ibadah beliau diterima oleh Allah SWT dan diampuni semua salah serta khilaf dan mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT," tambahnya.
5. Penyanyi, Raisa Andriana
Penyanyi wanita yang bernama lengkap Raisa Andriana ini menyampaikan rasa duka cita mendalamnya melalui sebuah twit di akun Twitter-nya, Minggu (7/7/2019) pagi.
“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, turut berduka cita atas meninggalnya Bapak Sutopo PN. Semoga beliau diterima di sisi-Nya aamiin,” tulis Raisa di Twitter-nya @raisa6690.
Sebelumnya, Raisa menjadi salah satu artis yang dikagumi oleh almarhum Sutopo.
Tidak hanya sekali dua kali Sutopo menandai akun Raisa dalam unggahan-unggahannya di media sosial.’
Ia mengaku ingin unggahannya ditanggapi oleh Raisa, namun kerap kali justru tidak mendapat respons apapun.
Hingga akhirnya pada awal November tahun lalu, Sutopo berhasil bertemu secara langsung dengan idolanya itu, dan berkesempatan untuk berjabat tangan dengannya.
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia/Kompas.com/Labib Zamani/Rakhmat Nur Hakim/Rindi Nuris Velarosdela/Luthfia Ayu Azanella)