Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Kapolri: Sekarang Tidak Ada Lagi Istilah Cebong dan Kampret, yang Ada Adalah Bangsa Indonesia

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengingat kembali masa-masa rumitnya pelaksanaan Pemilu 2019.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kapolri: Sekarang Tidak Ada Lagi Istilah Cebong dan Kampret, yang Ada Adalah Bangsa Indonesia
Puspen TNI/Puspen TNI
Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. bersama Ketum Dharma Pertiwi Ibu Nanny Hadi Tjahjanto menggelar Open House dalam rangka Idul Fitri 1440 H / 2019 M di Wisma Ahmad Yani, Jl. Taman Suropati No. 10, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (5/6/2019). hadir pada acara tersebut, diantaranya Kapolri Jenderal Pol. Prof. H.M. Tito Karnavian, Ph.D., Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma Adji S.E., M.M., Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E, M.M., Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen TNI Joni Supriyanto, Irjen TNI Letjen TNI Muhammad Herindra, M.A., M.Sc., Danjen Akademi TNI Laksdya TNI Aan Kurnia, S.Sos., Wakapolri, Komjen Pol Drs. Ari Dono Sukmanto, S.H., serta pejabat teras TNI lainnya. (PUSPEN TNI) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengingat kembali masa-masa rumitnya pelaksanaan Pemilu 2019.

Saat itu, katanya, masyarakat menjadi terpolarisasi pada pilihan politiknya masing-masing.

Penyebaran berita bohong atau hoaks pun ikut meningkat.

Namun, dengan usainya pemilu, Tito berharap agar istilah cebong, pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin, dan kampret, pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, tidak digunakan lagi.

"Kita melihat hoaks luar biasa, ada istilah cebong lah, ada istilah kampret lah. Sekarang tidak ada lagi cebong dan kampret, yang ada adalah bangsa Indonesia," kata Tito saat memberi sambutan dalam rangkaian HUT Bhayangkara ke-73 di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Minggu (7/7/2019).

Baca: Kapolri-Panglima TNI Jalan Sehat Bersama Peringati Hari Bhayangkara ke-73

Ia mengatakan bahwa secara keseluruhan rangkaian proses tersebut dapat berjalan lancar.

Hanya saja, aksi menolak hasil Pilpres 2019 di depan Gedung Bawaslu pada 21-22 Mei 2019 sempat berakhir ricuh.

Berita Rekomendasi

Namun, Tito bersyukur bahwa situasi kini telah dalam kondisi yang kondusif.

Ke depannya, ia berharap situasi tetap kondusif hingga pelantikan yang rencananya digelar pada 20 Oktober 2019.

"Tgl 21, 22, ribut-ribut, panas-panas, setelah itu alhamdulilah sampai hari ini semua berlangsung cooling down. Kita doakan mudah-mudahan sampai akhirnya masa pelantikan Oktober mudah-mudahan bangsa kita tetap aman, damai, tenang seperti ini," ujarnya.

Polri pun mengaku siap mengamankan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen M Iqbal mengatakan bahwa pengamanan tersebut merupakan rangkaian akhir dari Operasi Mantab Brata, yang merupakan operasi pengamanan rangkaian Pemilu 2019.

"Itu adalah bagian terakhir dari Operasi Mantap Brata. Siap artinya, kita sangat siap. Insya Allah enggak ada apa-apa tapi tetap kita antisipasi segala hal," kata Iqbal saat ditemui di lokasi yang sama.

Polri, katanya, juga mengharapkan partisipasi seluruh elemen masyarakat agar turut menyukseskan puncak Pilpres 2019 tersebut.

Sementara itu, ia belum dapat berkomentar banyak perihal jumlah personel yang akan diturunkan.

"Nanti akan kita prediksi," tutur dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapolri: Tidak Ada Lagi Cebong dan Kampret, yang Ada Bangsa Indonesia"
Penulis : Devina Halim

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas