Massoome si Pencari Suaka di Kebon Sirih : Tetap Bertahan, Entah Sampai Kapan
Menara Ravindo sendiri ternyata merupakan kantor United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) alias Komisioner Tinggi PBB Untuk Pengungsi
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak sepekan lalu, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat nampak berbeda. Banyak tenda dan terpal menghiasi tepat di depan Kementerian BUMN, pun diseberangnya, Menara Ravindo.
Menara Ravindo sendiri ternyata merupakan kantor United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) alias Komisioner Tinggi PBB Untuk Pengungsi.
Baca: Sudah Selesaikan Investigasi Kasus Penyiraman Novel Baswedan, TPF Berikan Laporan ke Kapolri
Tenda dan terpal itu adalah milik para pengungsi yang bertahan mencari suaka.
Mereka berasal dari Sudan, Somalia, dan Afganistan.
Tiga negara tersebut saat ini tengah dirundung konflik.
Baca: PERAMPOK BERTOPENG Masuk Kamar Ibu Muda Saat Terlelap Tidur, Mertua Terbangun Saat Dengar Rintihan
Beberapa rumah mereka hancur lebur karena bom.
Singkat cerita, banyak penduduk tiga negara itu pergi keluar negaranya demi terhindar dari konflik yang menderu.
Seorang imigran asal Afganistan bernama Massoome (27) mengungkap ceritanya hingga tiba di Indonesia tiga bulan lalu.
Massoome mengaku pergi bersama suami dan seorang anaknya menggunakan pesawat.
Tapi, setibanya di Indonesia mereka malah ditipu oleh seseorang yang mengiming-imingi bisa memberi bantuan.
Oknum itu mensyaratkan kepada mereka untuk menyerahkan identitas yang dimiliki, termasuk paspor.
Bukan bantuan yang didapat, sang oknum malah membawa kabur paspor beserta identitas keluarga Massoome.
"Paspor kami hilang diambil seseorang. Dia mengaku mau bantu kami, dan pergi membawa identitas kami. Saya kebingungan, dan saya menunggu kabar dari UNHCR," kata Massoome di lokasi, Selasa (9/7/2019).