Indonesia Kolaborasi dengan Sejumlah Negara Perluas Dampak Penelitian
Peneliti dari 13 negara melakukan pertemuan terkait dengan dampak dari apa yang selama ini mereka teliti.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - Peneliti dari 13 negara melakukan pertemuan terkait dengan dampak dari apa yang selama ini mereka teliti. Pertemuan ini diselenggarakan di Semarang, Rabu (10/7/2019).
Adapun ke 13 negara yang ikut dalam kegiatan ini adalah Indonesia, Malaysia, Tiongkok, Korea Selatan, Perancis, Taiwan, Korea, India, Inggris, Australia, USA, Mesir, dan Irak.
Pendiri Research Synergy Foundation Dr. Hendrati Dwi Mulyaningsih, mengatakan, forum saintik internasional dengan tema Semarang Internasional Conference Seris (SICS) terdiri dari tiga kegiatan, yakni Business and Economic Series (BES); Social Sciences Series (SOSCIS); dan Science Series (SCIS). Penyelenggaraan ini juga hasil kerja sama antara RSF dengan Universitas Semarang (USM).
Dr. Hendrati menyebut, tujuan dari konferensi ini adalah untuk meningkatkan publikasi internasional bagi para peneliti Indonesia pada umumnya dan USM pada khususnya. “Konferensi internasional ini juga menjadi gerbang bagi peneliti Indonesia untuk memasuki ekosistem penelitian global” ujar Hendrati.
Baca: Kapten Persib Bandung Tak Sabar Hadapi Persija Jakarta di SUGBK
Baca: Ditemukan 2 Hari Lalu, Potongan Tubuh Korban Mutilasi di Banyumas Baru Akan Diautopsi
Baca: Fakta Soal Pria Bertopeng Masuki Kamar Ibu Muda Lewat Jendela: Kesaksian hingga Kondisi Korban
RSF saat ini telah memfasilitasi kolaborasi paper antara peneliti Indonesia dengan peneliti dari Vietnam, Oman, Filipina, dan Malaysia. Kolaborasi //paper// ini merupakan salah satu program yang dibuat RSF dalam rangka meningkatkan kualitas dan memperluas dampak penelitian bagi kerjasama peneliti Indonesia dengan peneliti dari manca negara.
Menurut ketua UPT P3ID dan Conference Chair, Dyah Nirmala Arum Janie, mengatakan, dalam pertemuan ini terdapat enam narasumber berkompten dari sejumlah negara seperti Prof. Magaly Koch dari Boston University USA, Prof. Ahmed El Sayed Prof. Gaber dari Port Said University Egypt, hingga Prof. David Menier dari University of Southern Brittany France.
Dengan keberadaan narasumber berkompeten diharap kegiatan pekal ilmiah serta konferensi internasional antara dosen dan mahasiswa mampu memicu publikasi ilmiah bereputasi dan memperkuat jaringan internasional.
“Pekan ilmiah internasional ini nantinya akan menjadi agenda rutin tahunan USM, dan prosiding yang diterbitkan nantinya akan terindeks Scopus dan Clarivate Analytic” papar Dr. Dyah.