Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Anak Petani dan Guru Peraih Adhi Makayasa 2019

Sebanyak 781 calon perwira remaja (Capaja) Akademi TNI-Polri memenuhi GOR Ahmad Yani, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (11/7/2019).

Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Anak Petani dan Guru Peraih Adhi Makayasa 2019
Tribunnews.com/Gita Irawan
Peraih Adhi Makayasa dari Akademi Angkatan Laut Brigadir Satu Taruna Muhammad Idris (kiri) dari Akademi Kepolisian dan Sersan Mayor Satu Taruna (kanan) di Gedung Ahmad Yani Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur pada Kamis (11/7/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 781 calon perwira remaja (Capaja) Akademi TNI-Polri memenuhi GOR Ahmad Yani, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (11/7/2019).

Para capaja tersebut berasal dari Akademi Angkatan Darat sebanyak 259 orang yang terdiri dari 244 putra dan 15 putri.

Kemudian dari Akademi Angkatan Laut (AAL) sebanyak 117 orang yang terdiri dari 103 putra dan 14 putri.

Dari Akademi Angkatan Udara (AAU) sebanyak 99 orang yang terdiri dari 90 putra dan 9 putri.

Kemudian dari Akademi Kepolisian (Akpol) sebanyak 306 orang yang terdiri dari 256 putra dan 50 putri.

Rata-rata rata usia mereka antara lain 21 sampai dengan 25 tahun.

Mereka rencananya akan dilantik di Istana Merdeka pada Selasa (16/7/2019).

Baca: KPK Berkoordinasi dengan Kejati DKI Periksa Dua Tahanan Investasi Bodong

Berita Rekomendasi

Dari ratusan capaja tersebut ternyata terdapat sejumlah lulusan terbaik atau peraih Adhi Makayasa yang merupakan anak petani dan guru.

Mereka adalah Brigadir Satu Taruna Muhammad Idris dari Akademi Kepolisian dan Sersan Mayor Satu Taruna.

Idris yang merupakan anak petani tersebut menceritakan orang tuanya bersyukur ketika tahu bahwa dirinya meraih Adhi Makayasa.

Ayahnya pun berpesan padanya agar menjadi polisi yang baik dan diharapkan oleh agama, bangsa, dan negara.

"Ayah bersyukur karena anaknya bisa jadi lulusan terbaik Akpol. Ayah menyampaikan, jadilah polisi yang baik, polisi yang diharapkan agama, bangsa dan negara," kata Idris di Gedung Ahmad Yani Mabes TNI Cilangkap pada Kamis (11/7/2019).

Idris mengatakan, ia tidak mengeluarkan biaya sedikitpun ketika masuk Akademi Kepolisian.

"Kalau untuk stereotype tentang itu pasti sudah dihapuskan, tidak pernah ada. Alhamdulillah. Kalau saya dimintai uang untuk masuk Akpol saya dengan apa?" kata Idris.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas