Fahri Hamzah Ingin Garbi Jadi Partai Politik
Inisiator Ormas Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) Fahri Hamzah mengatakan bahwa Ormas besutannya itu akan bertransformasi menjadi partai politik.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Inisiator Ormas Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) Fahri Hamzah mengatakan bahwa Ormas besutannya itu akan bertransformasi menjadi partai politik.
Perubahan status Garbi secara resmi dari Ormas menjadi Parpol tinggal menunggu waktu saja.
"Sehingga tinggal menunggu waktu kapan kita melakukan fomalisasi pembentukan partai politik," kata Fahri saat dihubungi, Kamis (11/7/2019).
Fahri yang juga menjabat Wakil Ketua DPR itu mengatakan bahwa perubahan status Garbi dari Ormas menjadi Parpol dilakukan atas permintaan anggota dan kader Garbi.
Baca: Fahri Hamzah Ingin Jadikan Garbi Sebagai Parpol, Mardani PKS: Bikin Partai Itu Berat, Kami Saja
Hampir setahun, menurutnya, Garbi keliling daerah di seluruh Indonesia untuk menampung aspirasi dari para anggota.
"Ya memang setelah lebih dari setahun keseluruh indonesia kami mendapatkan aspirasi yang kuat dari temen-teman ada gerakan pemikiran yang telah dimulai oleh Garbi di seluruh indonesia, itu bisa kita teruskan menjadi sebuah gerakan politik berbentuk sebuah partai politik yang memecah kebekuan yang sekarang muncul di tengah-tengah masyarakat kita dan akhirnya disepakatilah dalam pembicaraan-pembicaraan belum kita formalkan," tuturnya.
Menurut Fahri, Garbi nantinya akan menjadi partai yang akan menumbuhkan optimisme dan inovasi anak bangsa mengenai kebesaran Indonesia.
Partai yang ingin mengubah narasi-narasi yang kontraproduktif terhadap kemajuan bangsa.
"Jadi kami ingin memulai sebenarnya dengan satu pendekatan yang memiliki implikasi yang menumbuhkan optimisme dan imajinasi tentang kebesaran indonesia. Dengan segala potensi yang kita miliki baik alam, manusia, dan sejarahnya," tuturnya.
Partainya nanti menurut Fahri tidak akan terjebak pada pengelompokan ideologis, mulai dari nasionalis, religius, dan lain lain.
Partainya ingin dikelompokan secara metodologi yakni tentang bagaimana cara menghadapi persoalan bangsa.
"Saya kira itu jauh lebih produktif dari pada kita memaku dan mengekang dalam kategori ideologis yang tidak produktif," pungkasnya.