Projo: Visi Indonesia Presiden Jokowi Menggerakan Perubahan
Perkembangan dunia yang semakin dinamis harus di respon dengan tindakan nyata pemerintahan ini 5 tahun ke depan, " ujar Budi Arie
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Presiden Jokowi menawarkan arah baru yang tegas dan tepat dalam cara berfikir dan bertindak. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum DPP Projo, Budi Arie Setiadi, Senin (15/7/2019). Projo, lanjut Budi memberikan apresiasi penuh pidato pidato inspirasi dan bergelora yang disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam acara Visi Indonesia , di SICC Sentul Minggu (14/7/2019) kemarin.
“Sebagai Presiden terpilih periode 2019- 2024, Pak Jokowi memiliki sense of crisis dan juga pemahaman atas masalah yang urgen dan krusial bagi bangsa ini ke depan. Perkembangan dunia yang semakin dinamis harus di respon dengan tindakan nyata pemerintahan ini 5 tahun ke depan, " ujar Budi Arie.
Tantangan perkembangan teknologi yang cepat, persaingan kompetisi global yang semakin ketat, lanjut Budi harus dijawab melalui pembangunan sumber daya manusia. Tidak ada satu pun bangsa di dunia, ia menegaskan kembali yang unggul dan maju tanpa kesiapan dan modal SDM yang cerdas dan inovatif.
"Presiden Jokowi dalam pidatonya sangat gamblang dan tegas menjelaskan hambatan dan kendala pada pola pikir dan kerja aparatur negara. Cara berpikir dan bertindak yg ditawarkan Pak Jokowi menggerakan perubahan pola pikir dan kerja kita," kata dia.
Baca: Tekan Defisit Transaksi Berjalan, BI Rekomendasikan Pemerintah Genjot Ekspor Produk Manufaktur
"Tidak ada lagi kerja yang lineair, rutinitas dan saatnya tinggalkan zona nyaman. Kita harus berubah menjadi bangsa pekerja keras, produktif dan menghasilkan karya nyata bagi kehidupan dan kemanusiaan , " jelas Budi.
Presiden Jokowi, Budi Arie memuji memiliki kepemimpinan yang kokoh dan tegas terutama soal ideologi dan dasar negara. Pancasila sudah final dan NKRI harga mati. "Dan Bhineka tunggal Ika adalah prinsip bahwa bangsa ini didiirikan untuk seluruh komponen anak bangsa tanpa terkecuali," jelas Budi yang juga ketua Panitia Bersama Visi Indonesia.
Ada lima visi yang dibacakan Presiden Jokowi dalam acara 'Visi Indonesia' untuk kepemimpinannya pada lima tahun mendatang. Satu dari lima visi itu adalah terkait pembukaan peluang investasi sebesar-besarnya.
Ia menilai, semakin luas peluang investasi yang dibuka pemerintah tentunya akan berdampak positif pada semakin banyaknya lapangan pekerjaan yang tersedia.
"Kita harus mengundang investasi yang seluas-luasnya dalam rangka membuka lapangan pekerjaan, jangan ada yang alergi terhadap investasi, dengan cara inilah lapangan pekerjaan akan terbuka sebesar-besarnya," ujar Jokowi, dalam acara yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat ini.
Jokowi mengultimatum siapapun yang tidak mendukung program tersebut. Ia akan melakukan sejumlah langkah untuk menindak pihak yang menghambat program yang dijalankan pada pemerintahannnya bersama Ma'ruf Amin itu.
Baca: Ini Isi Surat Baiq Nuril ke Presiden Jokowi
Mulai dari melakukan pemeriksaan secara langsung hingga melakukan pemangkasan terhadap lembaga yang terlalu 'berbelit-belit' dalam memberikan perizinan.
"Oleh sebab itu, yang menghambat investasi, semuanya harus dipangkas, baik perizinan yang lambat, berbelit-belit, apalagi ada punglinya. Hati-hati, ke depan saya pastikan akan saya kejar, saya kontrol, saya cek, dan saya hajar kalau diperlukan," tegas Jokowi.
Baca: Andre Rosiade: Tidak Ada Deal Politik di Pertemuan Jokowi-Prabowo - Membangun Indonesia Bersama
Jokowi kembali menegaskan bahwa tidak ada satu pihak pun yang bisa menghambat laju investasi. "Tidak ada lagi hambatan-hambatan investasi karena ini adalah kunci pembuka lapangan pekerjaan," kata Jokowi.
Selain terkait peluang investasi, ada 4 poin lainnya yang ia bacakan dalam pidato terkait visinya bersama Ma'ruf Amin, yakni melanjutkan pembangunan infrastruktur, pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), Reformasi Birokrasi, serta penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tepat sasaran.