Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Diusulkan Politikus Gerindra Jadi Partai Politik, Ini Tanggapan PA 212

Menanggapi hal tersebut Ketua Umum PA 212, Slamet Ma’arif mengatakan pihaknya menganggap biasa saja pertemuan Prabowo dan Jokowi.

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Diusulkan Politikus Gerindra Jadi Partai Politik, Ini Tanggapan PA 212
Tribunnews.com/ Rizal Bomantama
Unsur GNPF Ulama, PA 212, dan FPI menggelar konferensi pers di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (15/7/2019) untuk membahas persiapan digelarnya Ijtima Ulama keempat. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Poyuono meminta Persaudaraan Alumni (PA) 212 untuk menjadi partai politik jika kecewa dengan keputusan Prabowo Subianto menemui serta memberikan ucapan selamat kepada Presiden Indonesia terpilih 2019-2024, Joko Widodo beberapa hari lalu.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum PA 212 Slamet Ma’arif mengatakan pihaknya menganggap biasa saja pertemuan Prabowo dan Jokowi.

Slamet menyatakan tak kecewa dan juga tak bahagia atas pertemuan itu.

“Pertemuan itu tak membuat kami senang, tidak membuat kami kecewa juga, biasa saja, jadi tak perlu kami tanggapi,” ungkap Slamet Ma’arif saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2019).

Baca: PA 212: Kami Tidak Lagi Bersama Prabowo Subianto

Sejumlah organisasi masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Kedaulatan Rakyat untuk Keadilan dan Kemanusiaan menggelar aksi damai di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (26/6/2019). Organisasi yang tergabung dalam gerakan itu ialah Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF Ulama), Front Pembela Islam (FPI), Alumni 212, beserta eksponen masyarakat lainnya. Pada aksi tersebut mereka memberikan suport kepada Mahkamah Konstitusi (MK) untuk memutuskan gugatan sengketa hasil Pilpres 2019 dengan benar serta sesuai fakta-fakta hukum yang ada. Tribunnews/Jeprima
Sejumlah organisasi masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Kedaulatan Rakyat untuk Keadilan dan Kemanusiaan menggelar aksi damai di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (26/6/2019). Organisasi yang tergabung dalam gerakan itu ialah Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF Ulama), Front Pembela Islam (FPI), Alumni 212, beserta eksponen masyarakat lainnya. Pada aksi tersebut mereka memberikan suport kepada Mahkamah Konstitusi (MK) untuk memutuskan gugatan sengketa hasil Pilpres 2019 dengan benar serta sesuai fakta-fakta hukum yang ada. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)

Baca: Sekjen FPI Ngaku Punya Dokumen yang Buktikan Habib Rizieq Dicegah Pulang ke Indonesia

Slamet menjelaskan pihaknya kini memilih fokus untuk mensukseskan serta melaksanakan hasil Ijtima Ulama keempat yang sebentar lagi akan diselenggarakan PA 212 bersama GNPF (Gerakan Nasional Pengawal Fatwa) Ulama dan Front Pembela Islam atau FPI.

Ia menegaskan forum Ijtima Ulama keempat akan mengevaluasi serta mendengarkan pendapat dari ulama, tokoh agama, dan tokoh masyarakat atas pelaksanaan ijtima ulama sebelumnya termasuk soal dukungan kepada Prabowo dan Sandiaga Uno di Pilpres 2019.

Slamet menyatakan gerbong PA 212 akan tetap berjalan memperjuangkan nilai-nilai yang dipegangnya meskipun Pilpres telah selesai.

BERITA REKOMENDASI

“Kami dari PA 212 akan sekuat tenaga mensukseskan dan melaksanakan putusan Ijtima Ulama keempat nantinya yang akan bertujuan besar demi keadilan di negeri ini dan untuk kepentingan bangsa Indonesia,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas