Perseteruan Wali Kota Tangerang dengan Menkumham Yasonna Berlanjut, Arief : Tidak Ada Dampaknya
Pemkot Tangerang memutuskan menghentikan sementara pelayanan di perkantoran Lahan Kemenkumham
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Sugiyarto
![Perseteruan Wali Kota Tangerang dengan Menkumham Yasonna Berlanjut, Arief : Tidak Ada Dampaknya](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/arif-r-laoly.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemkot Tangerang memutuskan menghentikan sementara pelayanan di perkantoran Lahan Kemenkumham, tepatnya perkantoran di komplek Kehakiman dan Penganyom Tangerang.
Pelayanan ini diantaranya meliputi penerangan jalan umum, perbaikan drainase hingga pengangkutan sampah.
Langkah ini diambil karena Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah keberatan dengan pernyataan Menkumham Yasonna.
Sebelumnya Yasonna menyebut Pemkot Tangerang telah menghambat perizinan dilahan Kemenkumham. Selama itu pula, pihaknya ingin melihat itikad baik dari Menteri Yasonna.
Wali kota Arief memastikan pelayanan untuk masyarakat yang tinggal di Kompleks Kehakiman dan Penganyom tidak akan dihentikan.
Sementara itu beberapa kantor di lahan Kemenkumham Kota Tangerang yang dihentikan layanannya yakni :
Lapas Anak, Lapas kelas I, Lapas Wanita, Lapas Pemuda, Lapas Anak Wanita, Kantor HAKI, Kantor Pelayanan perbendaharaan Negara, Rupbasan, Politeknik hingga Imigrasi.
Lantas apakah ada keluhan atau dampak dari warga atau Kemenkumham atas hal ini? Menurut Arief sepertinya tidak ada dampaknya sama sekali karena dia tidak mendapat laporan.
"Gak ada kayaknya dampaknya. Orang dia biasa-biasa saja. Orang dia gak ngomong apa-apa. Ya kalau ada dampaknya kan, mereka ngomong Pak wali tolong dong ini bagaimana."
"Tapi ini tidak ada laporan, mereka cuek saja. Kayaknya sik gak ada dampaknya. Coba tanyakan saja ada gak dampaknya ke mereka," tegas Arief, Selasa (16/7/2019) di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta.
Arief menambahkan dirinya sempat bertemu dengan Menkumham Yasonna saat Ratas di Kantor Presiden untuk membicarakan perseteruan antar mereka, namun Yasonna ada urusan lain, harus segera terbang ke Batam.
"Tadi saya matur Pak Menteri minta waktu cuma beliau buru-buru katanya mau ke Batam. Yaudah kan saya sudah sampaikan surat dari minggu lalu sampai sekarang saya belum dapat jawaban."
"Tapi barusan saya ketemu beliau, saya minta waktu. Beliau ada urusan lain. Ya kan saya gak bisa maksa mba, saya cuma wali kota," ungkapnya.
Lantas apakah bakal ada pertemuan antara keduanya usai kepulangan Yasonna dari Batam ? Arief menjawab "Wallahualam". Pihaknya memastikan siap kapan saja diajak komunikasi.
Dia pun menyesalkan karena urusan internal pemerintahan malah jadi meluas. Mewakili Pemkot, Arief mengaku sangat ingin menuntaskan hal tersebut.
"Ya mohon maaf ya, ini kan urusan internal pemerintahan. Kalau kami Pemkot jujur kita mau selesaikan masalah aset biar selesai. Karena urusan kita kan banyak. Coba bayangin pak presiden nargetin urusan sampah harus selesai, lah ini urusan aset sudah lebih dari 5 tahun," imbuhnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.