Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Update Gempa Halmahera, Seorang Lansia Meninggal Dunia di Pengungsian

Plh Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo memperbarui data terkait penanggulangan gempa di Halmahera Maluku Utara.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Update Gempa Halmahera, Seorang Lansia Meninggal Dunia di Pengungsian
Twitter @BNPB_Indonesia
kabar terkini gempa Halmahera 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Plh Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo memperbarui data terkait penanggulangan gempa di Halmahera Maluku Utara pada Minggu (14/7/2019) lalu.

Pada Rabu (17/7/2019), BNPB mencatat terdapat enam orang meninggal dunia.

"Enam korban meninggal diidentifikasi BPBD setempat pascagempa M 7,2 yang terjadi pada Minggu 14 Juli lalu. Lima korban diakibatkan reruntuhan bangunan. Sedangkan satu korban meninggal dunia bernama Saima berusia 90 tahun yang merupakan warga Nyonyifi meninggal dunia di pengungsian daerah dataran tinggi di Desa Nyonyifi, Kecamatan Bacan Timur," kata Agus dalam keterangannya pada Rabu (17/7/2019).

Berikut ini nama korban meninggal dunia lainnya pascagempa tersebut:

1) Ibu Aisyah (54 tahun), asal Desa Ranga-Ranga, Gane Barat Selatan
2) Aspar Mukmat (20), Desa Gane Dalam, Gane Timur Selatan
3) Sagaf Girato (50), Desa Yomen, Joronga
4) Aina Amin (50), Desa Gane Luar Kec. Gane Timur Selatan
5) Wiji Siang (60), Desa Gane Luar Kec. Gane Timur Selatan

Agus memgatakan, bantuan logistik terus mengalir untuk penanganan darurat.

"BNPB mengirimkan 1 unit helikopter Mi-8 untuk mendistribusikan bantuan, seperti tenda keluarga dan barang lainnya. Bantuan tenda lain telah disiapkan pengirimannya melalui pesawat Hercules yang tiba pada malam tadi," kata Agus.

Baca: Tanggap Darurat Bencana, Pertamina Kirim Bantuan untuk Korban Gempa Halmahera Selatan

BERITA TERKAIT

Agus mengatakan, selain pengiriman via udara, BNPB telah mengirimkan dukungan logistik melalui kapal dan bongkar muat dari kapal tanker ke kapal yang lebih kecil telah dilakukan.

Ia mengatakan, sejauh ini Pemerintah Halmahera Selatan telah membentuk pos komando (posko) untuk melakukan penanganan darurat.

"Dapur umum yang dioperasikan pemerintah daerah (pemda) yang dibantu TNI dan Polri untuk melayani sembilan pos pengungsian di Kota Labuha. Pemerintah setempat menetapkan masa tanggap darurat selama tujuh hari, terhitung 15 sampai 21 Juli 2019," kata Agus.

Diberitakan sebelumnya, Agus mengatakan pihaknya telah menyiapkan dana siap pakai sebesar Rp 500 juta untuk penanggulangan bencana gempa bumi di Halmahera yang terjadi pada Minggu (14/7/2019).

Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk operasional tim gabungan yang tengah bekerja untuk menanggulangi dampak bencana di Halmehara.

Namun ia mengatakan dana tersebut nantinya bisa bertambah sesuai dengan kebutuhan untuk penanggulangan bencana di Halmahera.

"Direncanakan Rp 500 juta. Nanti kalau ada kekurangan lagi bisa bertambah lagi. Jadi untuk keperluan operasi seluruh tim yang ada di sana. Baik BPBD atau instansi lain, TNI-Polri. Untuk awal dikasih Rp 500 juta dulu. Kalau ada tambahan bisa mengajukan lagi," kata Agus di Graha BNPB Jakarta Timur pada Selasa (16/7/2019).

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas