Ahok: Saya Sudah Cacat di Republik Ini, Tak Mungkin Jadi Menteri
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok mengatakan dirinya tidak mungkin menjadi menteri kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Editor: Malvyandie Haryadi
Bila ada satu diantara mereka yang mengajak foto lalu tersebar, maka akan menimbulkan persepsi dari masyarakat.
"Nanti orang kira Ahok mah gak dikurung di dalam, saya gak boleh keluar," kata Ahok.
"Saya selama 20 setengah bulan tidak pernah tau aspal didepan tuh kaya gimna," tambah Ahok.
Ahok menceritakan sehar-hari, dirinya rutin berjemur dari balik tembok Mako Brimob.
"Saya cuma tahu tembok, jemur, dibalik tembok matahari setengah 8 dia naik," kata Ahok.
Meski begitu ada hikmah yang diambil Ahok selama dipenjara.
"Kalau kita gunakan perspektif kita yang salah jatuh satu tingkat mengasihani diri langsung depresi, tapi kalau kita melihat dengan kacamata Allah, kita tahu Allah izinkan ini terjadi pada hidup kita, kita tahu kesulitan yang kita hadapi bukan untuk menjatuhkan tapi mempromoisikan kita," kata Ahok.
Menurut Ahok, akibat dipenjara namanya lebih terkenal dibanding harus kampanye.
"Aku lebih ngetop dipenjara, betul gak ? Kalau mau pakai uang Rp 2 triliun untuk kampanye gak dapat tuh, seluruh dunia saya bisa kena, karena syok semua orang gubernur aktif seperti itu," kata Ahok.
"Lalu apa lagi cuma segitu senangnya ? gak," lanjut Ahok.
Ahok kemudian menceritakan soal pertanyaan yang acap kali ditanyakan oleh polisi di Mako Brimob.
"Saya suka ditanya sama polisi, saya dipanggil abang kenapa ? Abang tua saya," kata Ahok.
Polisi itu memberi pilihan pada Ahok bila bisa memutar waktu.
Ahok disuruh memilih kembali jadi Gubernur DKI Jakarta atau mendekam di Mako Brimob.