Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BPPT Fokus Lakukan TMC untuk Atasi Karhutla

Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan bahwa potensi mengecilnya awan bisa terjadi mulai Juli hingga September.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in BPPT Fokus Lakukan TMC untuk Atasi Karhutla
Fitri Wulandari/Tribunnews.com
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza saat ditemui usai meresmikan Pojok Inovasi Cassava Castle di Bandar Lampung, Lampung, Jumat (19/7/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Mengacu pada masih banyaknya wilayah rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang tersebar pada sejumlah provinsi di tanah air, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan bahwa potensi mengecilnya awan bisa terjadi mulai Juli hingga September.

Dan itu diprediksi berlaku pada sejumlah daerah, yakni Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.

Pernyataan tersebut ia sampaikan setelah memperoleh informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Baca: Dicecar Kepastian Asmaranya dengan Rossa Oleh Boy William, Afgan Tersipu Malu Sampai Terbahak Lebar

Baca: Pengacara Minta Jamal Preman Pensiun Direhabilitasi

Baca: Kronologi Penangkapan Jamal Preman Pensiun

"BMKG mengatakan potensi awan di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara sangat kecil sebenarnya selama Juli hingga September ini," ujar Hammam, saat ditemui dalam sebuah acara di Bandar Lampung, Lampung, Jumat (19/7/2019).

Menurutnya, sebelum mengecilnya awan pada daerah-daerah tersebut, seharusnya dilakukan hujan buatan.

Berita Rekomendasi

Hal itu untuk mengatasi kekeringan atas tejadinya potensi mengecilnya awan pada Juli hingga September itu.

"Untuk mengatasi kekeringan dengan hujan buatan, mestinya sebelum (potensi awan belum kecil) itu," jelas Hammam.

Mantan Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam (TPSA) BPPT itu pun menyebut bahwa pertumbuhan awan akan jauh lebih baik pada bulan berikutnya, yakni Oktober.

"Tetapi awan akan tumbuh lebih baik pada bulan Oktober," kata Hammam.

Perlu diketahui, penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dilakukan tidak hanya untuk mencegah terjadinya karhutla, namun juga penyakit yang ditimbulkan akibat peristiwa tersebut.

Seperti gangguan pernafasan hingga berujung kematian yang bisa saja terjadi karena tebalnya asap yang muncul dari karhutla.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas