Ketika Parpol Pendukung Ramai-ramai Menolak Gerindra Gabung Koalisi Jokowi
Gerindra dkk tidak perlu diberi akomodasi apapun karena sejak awal telah mengambil posisi sebagai kompetitor.
Editor: Hasanudin Aco
![Ketika Parpol Pendukung Ramai-ramai Menolak Gerindra Gabung Koalisi Jokowi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/mrt-jadi-saksi-sejarah-pertemuan-jokowi-dan-prabowo_20190713_141512.jpg)
Bebaskan pendukung
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto meminta Presiden Joko Widodo membebaskan sejumlah tokoh pendukungnya yang terjerat kasus hukum.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, permintaan itu disampaikan Prabowo ketika bertemu Jokowi di Stasiun MRT Lebak Bulus hingga santap siang di Senayan, Sabtu (13/7/2019).
Cerita itulah yang pada akhirnya dibeberkan oleh Prabowo ketika menggelar rapat bersama seluruh dewan pembina partai di kediamannya, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (19/7/2019).
Ketua MKD DPR Sufmi Dasco Ahmad. (Tribunnews.com/Ferdinand Waskita)
"Tadi sudah disampaikan kepada teman-teman dewan pembina bahwa pertemuan (dengan Jokowi) itu tujuannya adalah untuk meredam gejolak di masyarakat," ujar Dasco saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
"Dan juga untuk kepentingan yang lebih besar, yaitu dalam upaya menyelamatkan kawan-kawan yang saat ini sudah dan sedang mengalami proses hukum," lanjut dia.
Catatan pemberitaan Kompas.com, saat ini sejumlah tokoh pendukung Prabowo tengah terjerat kasus hukum, di antaranya mantan Komandan Jenderal Kopassus Mayjen (Purn) Soenarko yang terjerat kasus kepemilikan senjata api ilegal dan mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayjen (Purn) Kivlan Zen yang terjerat kasus dugaan makar.
Ada pula sejumlah tokoh yang terseret kasus makar, yakni Wakil Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus putri presiden pertama Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri, aktivis Ratna Sarumpaet, dan Adityawarman Taha.
Kemudian ada Eggi Sudjana, Lieus Sungkharisma, Rizieq Shihab, dan Bachtiar Nasir.
Kepada seluruh dewan pembina partai, lanjut Dasco, Prabowo juga menjelaskan bahwa pertemuannya dengan Presiden Jokowi mendadak.
Oleh sebab itu, ia tidak memiliki cukup waktu untuk memberitahukannya terlebih dahulu kepada orang-orang yang ada di sekelilingnya.
"Pada prinsipnya, Pak Prabowo tadi menerangkan bahwa rencana pertemuan MRT yang memang tidak disampaikan ke dewan pembina karena sifatnya mendadak dan situasional," kata Dasco.
Arah koalisi
Dewan Pembina Gerindra menggelar rapat di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Jumat, (19/7/2019).
Salah satu keputusan hasil rapat tersebut yakni mempercayakan kepada Prabowo Subianto untuk mengambil langkah strategis salah satunya arah koalisi.
"Seluruh dewan pembina memberi kepercayaan sepenuhnya kepada ketua dewan pembina untuk mengambil langkah-langkah strategis untuk mengambil keputusan-keputusan partai keluar," ujar Ahmad Muzani di Hambalang, Jumat, (19/7/2019).
Saat ini menurut Muzani, Prabowo sedang melakukan sejumlah komunikasi, melakukan pembicaraan dengan berbagai pihak, dan menerima sejumlah aspirasi dari pendukung dan relawan.
"Mengakomodasi semua pandangan ke depan, karena itu beliau rapat hari ini adalah sesuatu yang sangat penting bagi keputusan-keputusan yang akan datang," katanya.
Intinya menurutnya Muzani, Partai Gerindra saat ini sedang menguatkan soliditas di internal partai.
Terkait bagaimana kebijakan partai ke luar termasuk apakah akan tetap oposisi atau koalisi semua diserahkan kepada Prabowo.
"Secara eksplisit hubungan kita dengan pemerintahan tak dibahas secara panjang lebar, tapi itu bagian dari pembahasam, karena kita menyerahkan sepenuhnya kepada pak Prabowo," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.