PDIP Prediksi Tiga Kemungkinan Peta Pemilihan Pimpinan MPR
Hendrawan Soepratikno mengatakan terdapat tiga kemungkinan dalam pemilihan pimpinan MPR periode 2019-2024.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kursi Calon Pimpinan MPR menjadi perbincangan hangat sekarang ini. Tiga partai secara terbuka menginginkan kursi Ketua MPR, yakni Golkar, PKB, dan Gerindra.
Ketua DPP PDIP yang juga anggota Fraksi PDIP di MPR, Hendrawan Soepratikno mengatakan terdapat tiga kemungkinan dalam pemilihan pimpinan MPR periode 2019-2024.
Kemungkinan pertama yakni, pemilihan pimpinan MPR dilakukan secara aklamasi. Hanya saja menurutnya, untuk aklamasi dibutuhkan figur atau sosok yang dapat diterima semua pihak, seperti sosok Taufiq Kiemas.
"Karena dalam reformasi ini baru pak Taufiq Kiemas 2009, kita punya ga figur sekaliber bapak Taufiq Kiemas dengan komunikasi politik yang begitu hebat, menjadi jembatan kebangsaan antar fraksi dan kelompok-kelompok yang berbeda pandangan," kata Hendrawan di Kompleks Parlemen, senayan, Jakarta, Senin, (22/7/2019).
Baca: Ucapan Terima Kasih Nunung kepada Kepolisian yang Selamatkan Dirinya
Kemungkinan kedua menurut Hendrawan, ada tiga paket calon pimpinan yang akan dibawa ke paripurna untuk dipilih oleh 575 Anggota DPR dan 136 anggota DPD. 3 partai membuat satu paket pimpinan dengan ditambah 2 anggota DPD.
"3 paket ini 9 fraksi terbagi dalam tiga paket , jadi masing-masing paket ada 3 partau plus masing-masing partai ada 2 orang dari DPD,," katanya.
Baca: Nunung Terancam Hukuman Lima Tahun Penjara
Kemungkinan terkahir menurut Hendrawan, partai-partai yang memiliki kursi besar di parlemen, membentuk satu paket. PDIP, Golkar, Gerindra berada dalam satu paket ditambah calon pimpinan dari DPD.
"Kalau 3 partai pemenang pemilu sudah jadi satu paket, PDIP 129 kursi, Golkar 85 kursi, Gerindra 81 kursi kemudian ditambah dengan partai menengah sudah 300 lebih dan plus satu dari DPD, maka sebelum masuk ke persidangan Paripurna sudah bisa diduga, 4 plus 1 DPD hampir dipastikan angkanya di atas 360 dan sudah pasti menang karena anggotra MPR 711," tuturnya.
Saat ini menurut Hendrawan, komunikasi lintas partai masih terus dilakukan. masing masing partai memiliki kepentingan yang berbeda, dan masih mengkalkulasikan peluang kemenangan. Masih terbuka berbagai kemungkinan dalam membentuk paket calon pimpinan MPR.
Baca: Diduga Gangguan Jiwa, Wiharna Gali Makam dan Bawa Jasad Ayahnya ke Rumah Demi Ini
"Dalam politik biasanya sebelum ke paripurna sudah mengetahui siapa yang menang, itu sebabnya ya komunikasi sekarang dilakukan secara intensif, ini menarik karena semua partai pengusung nama, hanya beberapa yang belum dan di Nasdem sudah mengusung, Nasdem kalau saya boleh menafsirkan, Nasdem mengatakan , kami akan mendorong calon perempuan untuk menjadi wakil ketua MPR," pungkasnya.