Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

FOTO dan VIDEO Dampak Erupsi Gunung Tangkuban Parahu: Mobil Tertutup Abu Tebal, Langit Jadi Gelap

Gunung Tangkuban Parahu mengalami erupsi, Jumat (26/7/2019) pukul 15.48 WIB. Inilah video dan detik-detik Gunung Tangkuban Parahu erupsi.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in FOTO dan VIDEO Dampak Erupsi Gunung Tangkuban Parahu: Mobil Tertutup Abu Tebal, Langit Jadi Gelap
Youtube Aji Semar
Gunung Tangkuban Parahu mengalami erupsi, Jumat (26/7/2019) 

Hal tersebut berdasarkan pengamatan visual PVMBG pada Senin (22/7/2019) lalu.

Baca: VIDEO Gunung Tangkuban Parahu Erupsi, Warga Ucap Takbir Lihat Kepulan Abu Setinggi Ratusan Meter

Baca: Video Detik-detik Erupsi Gunung Tangkuban Parahu, Abu Membumbung, Warga Panik Teriakkan Takbir

Dari hasil rekaman seismograf PVMBG, terpantau sudah terjadi 425 kali gempa.

Hembusan dan Asap kawah utama bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal

Kawah Ratu Gunung Tangkuban Parahu
Kawah Ratu Gunung Tangkuban Parahu (tribunnews.com)

Selain itu, sudah terjadi dua kali gempa Tremor Harmonik, tiga kali gempa frekuensi rendah, tiga kali gempa vulkanik dalam, dan tiga kali gempa tektonik jauh.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Bidang Mitigasi Gunungapi pada Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan.

Saat ini PVMBG masih mengevaluasi data lengkapnya.

Baca: BREAKING NEWS - Gunung Tangkuban Parahu Alami Erupsi, Kepulan Abu Terlihat 200 Meter Di Atas Puncak

Baca: Angklung & Celempung Sambut Gubernur Kim di Gunung Tangkuban Parahu

"Intinya masih dievaluasi karena aktivitas Gunung Tangkuban Parahu masih didominasi gempa hembusan yang berfluktuasi dan masih kami evaluasi data lengkapnya," ujarnya saat dikonfirmasi Tribun Jabar melalui pesan singkat.

Berita Rekomendasi

Namun secara umum, kata dia, variasi gempa hembusan berfluktuasi ini pernah terjadi di tahun tahun sebelumnya.

Hal tersebut akibat efek perubahan muka air tanah akibat perubahan musim.

"Atas kejadian ini wisatawan agar tidak turun mendekat ke kawah aktif serta tetap mengikuti perkembangan dari BPBD dan pengelola (Gunung Tangkuban Parahu)," katanya.

Ia mengatakan, evaluasi aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu hingga beberapa hari ke depan akan selesai, saat ini datanya masih terus dikumpulkan dan dianalisis.

"Intinya tergantung kapan ada perubahan muka air tanah, yang naik turunnya muka air tanah bergantung musim, tapi ini semua baru dugaan, karena evaluasi dan analisis kami belum final," katanya.

(Tribunnews.com/Sri Juliati)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas