Gibran Masuk Bursa Wali Kota Solo, Jokowi: Ada Survei Begitu Saja kok Bingung, Terserah Anaknya
Jokowi mengaku tak ambil pusing terkait hasil survei Gibran masuk bursa calon wali kota Solo dan menyerahkan sepenuhnya kepada Gibran.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SUKOHARJO - Nama Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo, masuk dalam survei bursa calon Wali Kota Surakarta di Pilkada Serentak 2020.
Namun Joko Widodo (Jokowi) mengaku tak ambil pusing terkait hasil survei itu dan menyerahkan sepenuhnya kepada Gibran untuk bersikap.
Dalam survei itu, nama Gibran menempati posisi kedua dari sejumlah tokoh.
"Ada survei begitu saja kok pada bingung, heboh. Kalau saya, serahkan kepada anaknya, Mas Gibran," kata Jokowi ketika ditemui seusai santap siang di Rumah Makan Mbah Karto Tembel, Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (28/7/2019).
Jokowi menyampaikan, tugas dirinya sebagai orang tua memberikan dukungan atas apapun yang hendak dijalankan sang anak.
Hanya saja ia mengingatkan apapun jalan karier atau pilihan yang ditempuh hendaknya selalu disertai kemandirian dan tanggung jawab.
"Saya paksa kalau nggak mau bagaimana? Itu demokratis. Silakan, yang paling penting di setiap jabatan apapun, di setiap karir apapun, yang paling penting tanggung jawab. Kemandirian dan tanggung jawab, itu saja," ucapnya.
Gibran yang saat itu mendampingi Jokowi mengatakan berterima kasih atas pandangan positif yang diberikan masyarakat Surakarta melalui survei tersebut.
Ia juga mengamini apa yang telah disampaikan sang ayah sebelumnya.
"Di keluarga saya, Bapak dan Ibu itu tidak pernah memaksakan harus jadi ini, harus jadi itu, harus jadi pengusaha, atau harus jadi apa. Di keluarga kami itu cukup demokratis, nggak ada pemaksaan," tuturnya.
Dalam kesempatan itu Jokowi juga ditanya mengenai tren kemunculan politisi-politisi berusia muda.
Menurut Jokowi memang sudah selayaknya bagi para pemuda untuk ambil peran.
Menurutnya, perkembangan teknologi dan tantangan yang dihadapi negara dewasa ini membutuhkan kecepatan respons, hal itu merupakan keunggulan orang-orang muda.
"Sekarang ini harusnya memang anak-anak muda yang pegang peran. Ya karena dunia yang berubah sangat cepatnya, ketidakpastian selalu mengintai kita. Ketidakterdugaan yang selalu muncul itu tidak kita hitung. Yang bisa merespons cepat itu ya anak-anak muda," katanya.