Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pagi Ini Udara Jakarta Tak Sehat, Wilayah Pejaten Paling Buruk, Anies Curiga Jalan Tol Penyebabnya

Warga Ibu Kota Jakarta harap memperhatikan kualitas udara Jakarta pada Selasa (30/7/2019) pagi ini, karena kategorinya tidak sehat.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Pagi Ini Udara Jakarta Tak Sehat, Wilayah Pejaten Paling Buruk, Anies Curiga Jalan Tol Penyebabnya
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Warga beraktivitas menggunakan masker di pelican crossing di Kawasan Bundaran HI, di Jakarta, Senin (29/7/2019). Data aplikasi AirVisual yang merupakan situs penyedia peta polusi daring harian kota-kota besar di dunia, menempatkan Jakarta pada urutan pertama kota berpolusi sedunia pada Senin (29/7/2019) pagi dengan kualitas udara mencapai 183 atau kategori tidak sehat. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga Ibu Kota Jakarta harap memperhatikan kualitas udara Jakarta pada Selasa (30/7/2019) pagi ini, karena kategorinya tidak sehat.

Kualitas udara di ibu kota Jakarta pada Selasa pagi pukul 06.00 WIB tercatat 189 masuk kategori tidak sehat.

Melansir Wartakota yang mengutip Antara, parameter kualitas udara pada Selasa pagi adalah PM2.5 konsentrasi 128,4 ug/m3 berdasarkan US Air Quality Index (AQI) atau indeks kualitas udara.

Bahkan, kualitas udara di wilayah Pejaten Barat, Jakarta Selatan lebih buruk lagi, yakni mencapai 197 dengan parameter PM2.5 konsentrasi 144,7 ug/m3.

Kemudian, kualitas udara kotor juga terpantau di Pegadungan, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat dengan angka 180 parameter PM2.5 konsentrasi 144,7 ug/m3 atau kategori tidak sehat.

Dengan angka AQI itu untuk rata-rata wilayah, kualitas udara Jakarta kategori tidak sehat dan bisa meningkatkan gangguan pada jantung serta paru-paru.

Kelompok sensitif mempunyai risiko tinggi terganggu kesehatannya akibat kualitas udara buruk saat ini.

BERITA REKOMENDASI

Selain itu, AirVisual juga mencatat kelembapan ibu kota Jakarta 94 persen dan kecepatan angin 1,8 kilometer per jam.

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) DKI Jakarta menilai Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta lamban dalam menangani persoalan polusi udara di ibu kota.

Baca: Bercak di Paru-paru: 31 Warga Jakarta Gugat Presiden dan Gubernur Akibat Polusi Udara

Warga beraktivitas menggunakan masker di pelican crossing di Kawasan Bundaran HI, di Jakarta, Senin (29/7/2019). Data aplikasi AirVisual yang merupakan situs penyedia peta polusi daring harian kota-kota besar di dunia, menempatkan Jakarta pada urutan pertama kota berpolusi sedunia pada Senin (29/7/2019) pagi dengan kualitas udara mencapai 183 atau kategori tidak sehat. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Warga beraktivitas menggunakan masker di pelican crossing di Kawasan Bundaran HI, di Jakarta, Senin (29/7/2019). Data aplikasi AirVisual yang merupakan situs penyedia peta polusi daring harian kota-kota besar di dunia, menempatkan Jakarta pada urutan pertama kota berpolusi sedunia pada Senin (29/7/2019) pagi dengan kualitas udara mencapai 183 atau kategori tidak sehat. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Kebijakannya jelas masih lamban dan respons yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta cenderung tidak signifikan," kata Direktur Walhi DKI Jakarta Tubagus Soleh Ahmadi.

Ia menilai Pemprov DKI Jakarta belum mengukur atau menyasar sumber-sumber utama penyebab polusi udara di ibu kota.

Padahal, seharusnya Pemprov DKI Jakarta dan pemerintah pusat saling berkoordinasi termasuk memanggil kepala daerah yang wilayahnya turut menjadi sumber pencemar udara.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang ditemu di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (25/7/2019).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang ditemu di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (25/7/2019). (Rina Ayu/Tribunnews.com)

Anies Ungkap Penyebab Polusi Udara di Jakarta Tak Sehat
GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi soal kualitas udara yang kian memburuk seperti yang dipublikasi situs www.AirVisual.com.

Oleh karena itu, Anies Baswedan menegaskan pihaknya akan mulai mengurangi polusi udara di Jakarta yang kian memburuk.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas