Pagi Ini Udara Jakarta Tak Sehat, Wilayah Pejaten Paling Buruk, Anies Curiga Jalan Tol Penyebabnya
Warga Ibu Kota Jakarta harap memperhatikan kualitas udara Jakarta pada Selasa (30/7/2019) pagi ini, karena kategorinya tidak sehat.
Editor: Anita K Wardhani
Itulah penilaian yang dilakukan Air Visual, sebuah aplikasi yang memantau dan mengukur kualitas udara kota-kota di seluruh dunia.
Berdasarkan data Air Visual, indeks kualitas udara Jakarta mendapat nilai 155, per Selasa 25 Juni 2019.
Udara Jakarta termasuk dalam kategori unhealthy atau tidak sehat.
Hanoi, berada di urutan pertama dengan indeks kualitas udara mencapai 172. Juga termasuk tidak sehat.
Buruknya kualitas udara Hanoi dan Jakarta bahkan melampaui Delhi dan Beijing.
Dua kota itu memiliki indeks kualitas udara, 132 dan 119, dan digolongkan moderat, alias lumayan.
Jakarta jauh tertinggal dari Bangkok yang kualitas udaranya saat ini masuk dalam kategori bagus dengan indeks 20.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih mengaku belum melihat secara langsung data dari Air Visual.
Ia merasa udara di Jakarta secara umum, baik-baik saja.
"Intinya kami sendiri tidak ada permasalahan, dicek di lab LH (Dinas Lingkungan Hidup). Kami tidak terlalu merespons data realtime," kata Andono saat dihubungi Kompas.com.
Andono meminta masyarakat tidak langsung mengambil kesimpulan dari data tersebut.
Apalagi, kata Andono, masalah kualitas udara bisa berubah-ubah.
"Info itu harus dilihat hal yang berimbang. Karena masalah udara sangat dinamis. Itu bisa berubah dalam jam atau menit," ujar Andono.
Andono menjelaskan, sampai saat ini sebenarnya kualitas udara di Jakarta berada di tengah-tengah dibandingkan negara lain.