Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

4 Fakta Tentang Big Bad Wolf, Mulai dari Asal Usul hingga Tips Berburu Buku yang Wajib Kamu Coba

Berikut ini 4 fakta tentang Big Bad Wolf. Mulai dari asal usul hingga tips berburu buku yang bisa kamu coba. Baca selengkapnya di sini!

Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in 4 Fakta Tentang Big Bad Wolf, Mulai dari Asal Usul hingga Tips Berburu Buku yang Wajib Kamu Coba
(KOMPAS.COM/PAVEL TANUJAYA)
Event BBW yang semakin luas dengan total 5 hall di Ice BSD, Senin (4/3/2019) 

Berikut ini 4 fakta tentang Big Bad Wolf. Mulai dari asal usul hingga tips berburu buku yang bisa kamu coba. Baca selengkapnya di sini!

TRIBUNNEWS.COM - Bazar buku Big Bad Wolf (BBW) 2019 akan kembali di gelar.

Bazar buku terbesar di dunia pertama kali digelar di kota Yogyakarta.

BBW Yogyakarta mulai dibuka untuk umum pada Jumat (2/8/2019) hingga Senin (12/8/2019) di Jogja Expo Centre.

Baca: VIRAL Pria ini Mengeluh Kakinya Lemas, Diagnosa Kanker Otak Stadium 4 Ternyata Malapraktik dan Tewas

Para pengunjung bisa memburu jutaan buku baru baik dari dalam maupun luar negeri dengan diskon mulai dari 60-80 persen.

Hingga kini, BBW telah diselenggarakan di 8 negara Asia tenggara, yakni Malaysia, Indonesia, Myanmar, Filiphina, Sria Lanka, Taiwan, Thailand dan Uni Emirat Arab.

Berikut ini rangkuman fakta tentang bazar buku BBW yang telah dirangkum Tribunnews.com dari Kompas.com.

1. Berawal dari Tahun 2009

Pelopor BBW,
Pelopor BBW, Andrew Yap dan Jacqueline Ng (KOMPAS.COM)
BERITA TERKAIT

BBW diinisiasi oleh sepasang suami istri asal Malaysia, Andrew Yap dan Jacqueline Ng.

Bazar pertama diadakan pada 2009 dan berhasil mendapatkan jutaan dolar dari penjualan buku yang mereka jual mulai harga 3 Ringgit Malaysia.

Menurut Yap, bazar ini bahkan menjadi acara terpadat dan tersibuk di Malaysia, menyaingi acara-acara besar lainnya di negara itu.

Sebelum berubah menjadi BBW, sebelumnya mereka berdua membentuk "BookXcess" pada 2006.

Semuanya berawal dari keprihatinan akan rendahnya minat baca di negaranya ketika itu, Yap menyebut hanya 2 persen dari total penduduk.

“Misi kami adalah meningkatkan tingkat pembaca di Malaysia. Dan sejauh ini kami sangat bahagia dengan respons yang ada,” kata Ng.

Mereka berharap acara ini mampu meberikan orang lebih banyak akses terhadap buku.

Baca: Peluncuran Buku Dari Jokowi Ke Harari, Rizal: Kampanye dengan Cara Mendidik

Baca: Gara-gara Administrasi, Mahasiswa UMM Terancam DO Padahal Sudah Sidang Skripsi, Kisahnya Viral

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas