Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sekjen Nasdem Sebut Jokowi Ajak JK dan Ma'ruf untuk Bahas Komposisi Menteri

Johnny mengatakan bukan hanya Ma'ruf, Jusuf Kalla (JK) juga terlibat dalam penyusunan nama-nama pembantu presiden.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Sanusi
zoom-in Sekjen Nasdem Sebut Jokowi Ajak JK dan Ma'ruf untuk Bahas Komposisi Menteri
Lendy Ramadhan/Tribunnews.com
Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Johnny G. Plate 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem Johnny G Plate memastikan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) mengajak Wakil Presiden terpilih Maruf Amin dalam penyusunan Kabinet.

Bahkan, ia mengatakan bukan hanya Ma'ruf, Jusuf Kalla (JK) juga terlibat dalam penyusunan nama-nama pembantu presiden.

"Ya Pak Ma'ruf pasti terlibatlah, masa tidak terlibat," ucap Johnny saat dihubungi, Rabu (31/7/2019).

Ia mengatakan Kiai Ma'ruf akan dilibatkan pada tahap pembahasan nama-nama kandidat menteri.

JK, kata Johnny, juga akan dimintai pertimbangan.

"Tentu akan dibicarakan dengan Kiai Ma'ruf Amin dan juga Pak JK yang sekarang ini menjadi wapresnya," jelasnya.

Johnny mengatakan setiap wapres terpilih pasti akan dilibatkan dalam pembahasan menyusun formasi kabinet.

BERITA TERKAIT

Termasuk Kiai Ma'ruf yang merupakan satu paket dengan Jokowi dalam pemerintahan mendatang.

Namun demikian, Johnny tak bisa memprediksi apakah Ma'ruf akan mengusulkan nama tertentu dalam pembicaraan dengan Jokowi.

Kalaupun mengusulkan, hal tersebut dinilai Johnny sebagai suatu kewajaran.

"Itu kan pembicaraan Kiai Ma'ruf Amin dengan Pak Jokowi ya kan itu hal yang normal saja. Mereka berdua kan satu kotaknya, pemerintah. Presiden dan wakil presiden terpilih," pungkasnya.

Bocoran 

Presiden terpilih, Joko Widodo (Jokowi) mengaku sudah mengantongi sejumlah nama dalam pemilihan Kabinet Menteri Jilid II periode 2019-2024.

Jokowi mengatakan dengan masuknya sejumlah nama tersebut, membuatnya lebih mudah untuk memilih.

"Soal kabinet, saat ini sudah mulai masuk nama-nama."

"Kita mengumpulkan pilihan, jadi memilihnya lebih mudah karena banyak alternatif," katanya usai makan siang di Rumah Makan Mbah Karto, Sukoharjo, Minggu (23/7/2019).

Namun saat ini, dia masih belum memutuskan nama-nama yang akan masuk dalam kabinet jilid II itu.

Baca: Warga Teluk Pakedai Digegerkan Temuan, Diduga Korban Perampokan Disertai Pembunuhan

Baca: Download Senorita Lagunya Shawn Mendes dan Camila Cabello, Lengkap Lirik & Chord, Unduh MP3 di Sini

Baca: ZODIAK KESEHATAN Ramalan Zodiak Kesehatan Senin 29 Juli 2019: Gemini Alergi, Cancer Harus Olahraga

Dalam kabinet barunya ini, Jokowi akan memasukan beberapa nama yang masih muda yang menempati jabatan menteri.

Hal ini tidak lepas dari keinginannya, untuk menjadikan pemuda agar mendapatkan peranan dalam menjadi pemimpin.

"Ke depan, harus anak-anak muda yang memegang peranan."

"Karena dunia berubah cepat, banyak ketidakpastian dan ketidakdugaan yang muncul, sehingga anak muda ini yang bisa merespons," lanjutnya.

Menurutnya, menyikapi hal tersebut, di berbagai belahan dunia sudah menerapkan pemimpin muda.

"Soal menteri anak mudah, saya sudah sampaikan berung kali kalau di kabinet kerja jilid II nanti akan ada banyak warna yang muda-muda," terangnya.

Jokowi menambahkan perkembangan dunia sangat dinamis sehingga perlu energi yang ekstra untuk merespons permasalahan dengan cepat.

Salah satunya dengan menempatkan posisi anak muda di dalam kabinet.

Saat disinggung soal adanya perampingan kabinet, Jokowi mengaku belum membahas sampai di situ.

Ingin Ada Pemimpin Muda

Jokowi mengatakan dirinya berkeinginan ada anak muda mulai menjadi pemimpin di Indonesia.

Baca: Warga Pijay Diserang Penyakit Gatal Aneh, Awalnya hanya Beberapa Orang, Kini Sudah Ratusan

Baca: YouTuber Ria Ricis Pamit dari YouTube, Beberkan Alasan dan Beri Pesan Ini untuk Para Penggemarnya

Hal ini tidak lepas dari perkembangan jaman yang berkembang pesat, sehingga kalangan muda dianggap lebih mampu untuk mengikuti perkembangan tersebut.

"Ke depan, harus anak-anak muda yang memegang peranan karena dunia berubah cepat, banyak ketidakpastian dan ketidakdugaan yang muncul, sehingga anak muda ini yang bisa merespons," katanya usai malan siang di Rumah Makan Mbah Karto, Minggu (23/7/2019).

Menurutnya, menyikapi hal tersebut, berbagai negara di dunia sudah memiliki pemimpin muda.

Saat dikaitkan dengan anaknya, Gibran Rakabuming, yang bakal maju sebagai Calon Wali Kota (Cawalkot) Solo, Jokowi mengaku menyerahkan semuanya kepada anaknya.

"Saya serahkan ke Gibran, sama waktu dia mau jualan martabak, silakan, mau jualan pisang, silakan."

"Saya paksa pegang pabrik juga enggak mau, kita demokratis aja," lanjutnya.

Jokowi mengaku, saat ini belum ada komunikasi yang mengarah dengan isu anaknya yang maju Cawalkot.

"Belum ketemu Pak Rudy (Wali Kota Solo, red), belum ada pertemuan dengan parpol," imbuhnya.

Nama Gibran sendiri muncul meramaikan bursa Cawalkot Solo, setelah namanya menempati top survei yang dirilis Universitas Slamet Riyadi (Unisri).

Dia mendapatkan 13 persen pilihan responden yang menempatkannya pada peringkat kedua, di bawah Achmad Purnomo yang mendapat 38 persen.

Namun Jokowi masih enggan mengomentari hal tersebut.

"Apapun jabatannya, apapun kariernya, yang penting bertanggung jawab," pungkasnya.

Agenda Pertemuan dengan SBY

Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berencana akan melakukan pertemuan dengan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi).

Rencana pertemuan kedua tokoh itu disampaikan Wakil Ketum Partai Demokrat, Syarief Hasan, beberapa waktu lalu.

Menanggapi hal itu, Jokowi mengaku belum ada agenda mengenai pertemuan itu.

"Belum ada rencana pertemuan dengan pak SBY," katanya usai makan siang di Rumah Makan Mbah Karto, Sukoharjo, Minggu (28/7/2019).

Jokowi mengaku mempersilahkan siapa saja yang ingin bertemu dengannya untuk membangun jalinan komunikasi yang positif.

"Bertemu siapa pun penting, hal itu untuk membangun komunikasi," imbuhnya.

Selama ini, Jokowi menilai hubungannya dengan SBY maupun partai Demokrat berjalan dengan sangat baik.

Sehingga, jika akan ada pertemuan antara dua tokoh tersebut, tidak perlu membuat Sekretariat Gabungan (Sekgab).

"Pembentukan Sekgab enggak perlu, biar komunikasinya baik, bisa lewat telepon-telepon."

"Selama ini kita enggak ada sekretariatan dan enggak ada kantornya, komunikasi kita (dengan SBY) baik saja."

"Hanya cara kita saja dalam menjalin komunikasi," jelasnya.

Terpisah, Syarief Hasan mengatakan, pertemuan SBY dan Jokowi ini diharapkan dapat terealisasi secepatnya. (TribunSolo.com/Agil Tri)

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Jokowi Mengaku Sudah Kantongi Nama Calon Menteri Kabinet Kerja Jilid II, Ini Bocorannya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas