Menteri Susi: Menyedihkan, Indonesia Jadi Importir Sampah Terbesar
Sampah yang dikirim Indonesia hanya boleh memuat scrap kertas dengan kondisi bersih tidak ter-kontaminasi dan tidak tercampur sampah.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku sedih perairan Indonesia kini makin tercemar oleh limbah dan sampah plastik, termasuk sampah impor.
“Ini terjadi dan menjadi omongan dunia bahwa laut kita paling gampang buang limbah,” ucap Susi di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Jakarta, Kamis (1/8/2019).
Kegiatan impor limbah tidak sepenuhnya salah, asal yang diimpor adalah limbah sampah non-B3.
Sampah yang dikirim Indonesia hanya boleh memuat scrap kertas dengan kondisi bersih tidak ter-kontaminasi dan tidak tercampur sampah.
Aturan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 Tahun 2016 tentang Ketentuan Impor Limbah Non Bahan Beracun Berbahaya.
Baca: Pakar Kesehatan: Layanan BPJS Kesehatan Akan Efektif Jika Dikelola Pemda
Kritik Menteri Susi untuk re-ekspor menjadi pembuktian bahwa Indonesia telah berkomitmen menjaga wilayah NKRI dari masuknya sampah atau limbah yang tidak diinginkan dari negara lain.
Ia menegaskan kesengajaan pembuangan limbah di wilayah perairan Indonesia karena kurang baiknya penjagaan.
“Sedih, wong sampah kita sudah banyak ngapain impor sampah lagi. Ini akan kita bicaran di forum bersama TNI dan Polisi Air,” ucap Menteri Susi.