Dampak Eror Bank Mandiri, Pengamat: Harus Disikapi Serius
Sistem IT eror yang terjadi di Bank Mandiri, beberapa waktu lalu, harus disikapi serius. Otoritas perbankan perlu melakukan penyelidikan.
Penulis: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sistem IT eror yang terjadi di Bank Mandiri, beberapa waktu lalu, harus disikapi serius. Otoritas perbankan perlu melakukan penyelidikan.
Pengamat keuangan Achmad Deni Daruri mengatakan, pihak otoritas perbankan perlu melakukan penyelidikan terhadap sistem IT Bank Mandiri. Jelas nasabah yang dirugikan sebagai dampak adanya eror di sitem IT bank pelat merah itu.
"Bisa saja yang bermasalah itu software, hardware atau SDM-nya. Saya kira, pihak otoritas perlu menindak tegas. Ini menyangkut hak konsumen. Bahwa kepentingan konsumen harus dilindungi," papar Deni dalam keterangan tertulisnya, Jumat (2/8/2019).
Kata Presdir Center of Banking Crisis (CBC) ini, minimal ada dua hal yang bisa dicermati dari IT eror di Bank Mandiri. Pertama, ada masalah di sistem pembayaran mikro.
Baca: Atta Halilintar Ceritakan Masa Kecilnya Saat Ia Rela Berjualan Demi Menyambung Hidup
Baca: Kondisi Terkini Bayi Aisyah, Satu-satunya Penumpang Selamat dari Mobil yang Remuk Tertimpa Truk
Baca: Marak Penjualan Akun Netflix di e-Commerce, Netflix Angkat Bicara
Baca: Kwon Nara Bintangi Drama Baru Bareng Park Seo Joon Saat Muncul Rumor Kencannya dengan Lee Jong Suk
"Kedua, ini yang cukup substansi karena menyangkut perlindungan terhadap nasabah.
Dijelaskan, sistem pembayaran mikro pada perbankan, ibarat aliran darah. Jika ada penyumbatan pada aliran darah bakal menimbulkan beragam penyakit. Bisa stroke atau bahkan jantung koroner yang cukup membahayakan.
Akibat bermasalahnya sistem pembayaan mikro di Bank Mandiri, kata Deni, mengakibatkan enam hal. Yakni, data nasabah menjadi tidak lengkap (uncompletenes); data nasabah menjadi tidak jelas keberadaannya (unexistemcy) dan data nasabah menjajdi tidak akurat (unacuracy).
"Selain itu juga bisa mengakibatkan data nasabah menjadi tidak benar nilainya (unvaluation); data nasabah menjadi tidak benar kepemilikannya (unownership); data nasabah menjadi tidak benar penyajiannya (unpresentation)," kata Deni.
Permintaan OJK
Sebelumnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah meminta Bank Mandiri melakukan perbaikan pada sistem teknologi dan informasi perbankannya menyusul terjadinya gangguan seperti terjadi pada Sabtu (20/7/2019) lalu yang membuat saldo nasabah Bank Mandiri berubah.
"Kami minta Bank Mandiri pastikan sistem IT sekarang itu aman untuk ke depannya. (Bank Mandiri) diminta evaluasi dan teliti kembali semuanya agar tak terulang kembali di masa mendatang,” ujar Kepala Departemen Pengawasan Bank OJK, Hizbullah di Gedung Ombudsman RI, Jakarta, Senin (29/7/2019).
Hizbullah mengatakan, pihaknya telah mendengarkan penjelasan dari Bank Mandiri terkait penyebab gangguan tersebut. Pihaknya juga mengirimkam tim khusus untuk membantu penanganan sistem IT perbankan.
"OJK kirim tim khusus ke IT Mandiri untuk bantu pastikan sistemnya memang aman apalagi ke depan hampir semua bank akan masuk ke era digital. Sejauh ini tak ada kesalahan besar terkait IT ya," ujar Hizbullah.
Penjelasan Bank Mandiri
Bank Mandiri menyampaikan permohonan maaf kepada nasabah akibat sistem error perpindahan data.
Hal ini mengakibatkan terjadinya perubahan pada saldo rekening nasabah Bank Mandiri pada Sabtu (20/7/2019) pagi.
"Sekali lagi kami memohon maaf dan kami pastikan rekening nasabah aman," ujar Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas di Jakarta, dikutip dari Kompas.com.
Baca: Terkini Gangguan Bank Mandiri, Kaesang Pangarep Berkomentar, Sebut Eror & Ucap Terima Kasih
Bank pelat merah itu meminta nasabah untuk tetap tenang.
Rohan Hafas mengatakan gangguan tersebut terjadi lantaran ada gangguan pada perpindahan sistem yang dilakukan di akhir hari.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.