Peringatan Tsunami Belum Dicabut, BMKG Minta Warga Pesisir Menjauh dari Pantai
Daerah-daerah yang level ancamannya tsunamunya siaga berada di Pandeglang, Lampung Selatan dan Tanggamus
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) masih belum mengakhiri peringatan dini potensi tsunami untuk wilayah Banten dan Lampung pascagempa bumi 7,4 SR, Jumat (2/8/2019) malam.
Karenanya BMKG masih tetap meminta masyarakat untuk waspada dan menjauhi laut hingga nantinya BMKG mencabut peringatan tsunami.
"Masih berlaku warning tsunami untuk masyarakat di Banten dan Lampung. Sementara ini untuk yang di pantai untuk menjauhi pantai dulu saja," pesan Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono, saat diwawancarai Kompas TV, Jumat (2/8/2019).
Pun begitu dengan wilayah-wilayah lain yang masuk level waspada juga diminta untuk menjauhi pantai.
Gempa bermagnitudo 7,4 terjadi pada Jumat malam (2/8/2019), pukul 19.03 WIB.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis gempa tersebut berkedalaman 10 km dan berlokasi 147 km barat daya Sumur, Banten. Dan gempa berpotensi tsunami di beberapa wilayah.
BMKG menginformasikan peringatan dini tsunami untuk wilayah Banten, Bengkulu, Jawa Barat dan Lampung.
Baca: Lihat Air Laut Mendadak Surut Drastis, Warga Palabuhan Ratu Lari ke Perbukitan
Sejauh ini BMKG juga masih terus memantau kondisi permukaan air laut di Banten dan Lampung pascagempa bumi 7,4 SR, Jumat (2/8/2019) malam.
Namun sejauh ini menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono, belum ada perubahan permukaan laut di dua daerah tersebut.
"Sampai sekarang kita belum melihat adanya perubahan permukaan air laut. Sampai 30 hingga 40 menit ini tidak ada perubahan permukaan air laut," jelas Rahmat Triyono.
"Kita berharap tidak ada tsunami," tambahnya.
Hingga kini peringatan dini tsunami masih belum dicabut, karena BMKG masih terus memantau perkembangan perubahan air laut hingga waktunya dicabut.
Selain juga BMKG memonitor gempa susulan yang terjadi.