Trauma Tsunami Desember, Karyawan di Pelabuhan Ciwandan Panik Saat Diguncang Gempa
Sejumlah karyawan perusahaan di daerah pelabuhan Ciwandan, Cilegon, Banten, panik saat gempat terjadi pada pukul 19.03 WIB, Jumat (2/8/2019).
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah karyawan perusahaan di daerah pelabuhan Ciwandan, Cilegon, Banten, panik saat gempat terjadi pada pukul 19.03 WIB, Jumat (2/8/2019).
Mereka berlarian keluar gedung karena guncangan gempa berkekuatan 7,4 Magnitudo tersebut sangat terasa.
Deni Joliyanto, seorang karyawan perusahaan di daerah pelabuhan Ciwandan mengatakan kepanikan terjadi karena trauma kejadian tsunami Selat Sunda pada 22 Desember 2018 yang memakan korban jiwa.
Karena itu saat merasakan adanya gempa, para karyawan perusahaan tempatnya bekerja langsung beramburan ke luar gedung yang hanya berjarak 500 meter dari pesisir pantai.
Baca: Penyeberangan Merak-Bakauheni Normal Pasca-Gempa 7,4 SR
Baca: Siswa SMA Lampung Utara Tertangkap Simpan Sabu di Jam Tangan
Baca: Siswa SMA Lampung Utara Tertangkap Simpan Sabu di Jam Tangan
"Saya lagi main Hp siap siap mau pulang, tiba tiba teman kantor berlarian keluar, saya juga ikut lari," katanya saat dihubungi.
Di luar menurutnya para karyawan tempatnya bekerja langsung mengambil telepon genggam menghubungi sanak saudaranya. Ada juga yang mengabadikan kondisi gempa.
Deni mengatakan usia gempa sebenarnya kepanikan di kantornya mereda. Hanya saja, saat mendengar informasi gempa tersebut berpotensi tsunami karyawan kembali panik. Ditambah sirine dikantornya berbunyi.
"Sirine di kantor berbunyi, tandanya ada peringatan, security lalu ngecek setiap sudut perkantoran memastikan gedung kosong," katanya.
Saat mendengar sirine tersebut Deni mengaku langsung membawa kendaraanya meninggalkan kantor. Ia melihat di kawasan pelabuhan Ciwandan, banyak orang berada di jalan raya.
"Di pelabuhan masih banyak orang pada diluar, cuma saat mengarah meninggalkan pelabuhan sudah mulai sepi," katanya.
Peringatan dini tsunami diakhiri
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengakhiri peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa Magnitudo 7.4, Jumat (2/8/2019) pukul 19:03:25 WIB.
"Peringatan Dini TSUNAMI yang disebabkan oleh gempa Mag:7.4, 02-Agu-19 19:03:25 WIB, dinyatakan telah berakhir," tulis BMKG.