Wapres JK Kunjungi Pesantren Modern Internasional Dea Milela di NTB
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengunjungi Pesantren Modern Internasional Dea Milela di Desa Pamangong, Kecamatan Lenangguar, Kabupaten Sumbawa.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengunjungi Pesantren Modern Internasional Dea Milela di Desa Pamangong, Kecamatan Lenangguar, Kabupaten Sumbawa, NTB, Sabtu (3/8/2019).
Di kesempatan itu JK, yang didampingi oleh Pimpinan Pondok Pesantren Internasional Dea Malela Din Syamsuddin, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, meletakkan batu pertama pembangunan sejumlah fasilitas, seperti asrama putra (sumbangan Pendiri Bosowa Corporation, Aksa Mahmud), gedung kelas (sumbangan PT Telkom Indonesia, Klinik Rawat Inap (sumbangan Lucky Azizah Bawazier, dan toko santri (sumbangan Aksi cepat Tanggap (ACT).
"Tentu ini menjadi perhatian kita karena masalah umat ke depan dan bangsa ke depan, antara lain adalah kemajuan pendidikan," ujar JK.
Ia berharap, dengan pembangunan fasilitas di pesantren modern ini, generasi muda dapat menghadapi tantangan dan persaingan dunia dengan seimbang, yakni penguasaan teknologi dan ilmu pengetahuan serta kehidupan spritual.
"Apabila kita ingin berinovasi dan menguasai teknologi, maka intinya adalah pendidikan. Oleh karena itu di tempat ini, di pesantren modern internasional Dea Malela tentu kita dapat mempraktikkan semua," pesannya.
"Jadi bukan lagi tuntutlah ilmu sampai ke China tapi sekarang tuntutlah ilmu sampai ke Sumbawa," lanjut Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI).
Baca: Cerita Tukang Bubur Lamar Calon Istrinya dengan 2 Ekor Sapi, Sepeda Motor dan 20 Gram Emas
Baca: Pelaku Perusakan Rumah Menteri Susi Ditangkap, Ibunda Mengaku AS Sangat Membenci Bu Susi
Pesantren Modern Internasional (PMI) Dea Milela sebelumnya diketahui berdiri sejak Februari 2016.
Saat itu, diresmikan oleh Anies Baswedan yang menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Pesantren Dea Malela merupakan sekolah dengan asrama untuk tingkat SMP dan SMA, yang memadukan ilmu keislaman dan pengetahuan umum dengan bahasa pengantar Indonesia, Arab, dan Rusia.
Jumlah siswa SMP dan SMA di Pesantren Dea Malela adalah 320 orang, dan 50 di antaranya merupakan santri dan santriwati dari Timor Leste, Malaysia, Thailand, Kamboja, Filipina, dan Rusia.
JK juga diketahui menyumbang gedung untuk rumah untuk kiai, pimpinan atau guru bernama Bait Kalla JK pada Juli 2016 lalu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.